Find Us On Social Media :

Pukuli Perempuan yang Dihamilinya Tanpa Dinikah, Oknum Kades di Pekalongan Disebut Beri Ancaman Santet hingga Bunuh Korban: Rambut Saya Botak Dijambak, Mulut Berdarah Kena Pukul

NA (27) warga Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah yang menggunakan sweater berwarna hitam, bersama ayahnya membuat laporan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pekalongan, Rabu (24/3/2021)

NA menceritakan, dirinya tak bisa membayangkan apabila tak minum obat saat itu.

Selain perasaannya sedang tak karuan dan tertekan, kondisi badannya sedang kurang sehat.

"Kalau tidak minum obat, mungkin tidak bisa sekuat tadi.

Saya tertekan karena ingat kerap mendapat ancaman dari pihak sana," ucapnya.

Perasaan makin tak karuan, kata NA, makin terasa ketika memasuki ruang pemeriksaan Unit PPA.

Baca Juga: Askara Parasady Tak Akan Bisa Berkutik Lagi, Perangai Buruk Suami Nindy Ayunda Dikuliti Satu-persatu Oleh Polisi, Istrinya Sendiri Dibanting Setelah Dipukul Sampai Babak Belur

"Isi hati dan pikiran makin campur aduk di dalam ruang itu.

Membayangkan apa yang sudah saya alami," imbuhnya.

Ia mengatakan, usai menerima kekerasan sebenarnya ia memiliki niat untuk visum.

Namun, kata dia, perasaan takut terlalu kuat. Niat itu terpaksa ia urungkan.

Baca Juga: Detik-detik Petugas Ambulan Dipukul Keluarga Gara-gara Jenazah Covid-19 Tertukar Terbongkar, Korban Sampai Pingsan Dihajar di Tempat, Keamanan Hanya Bisa Diam Tak Berkutik

"Sebenarnya saya sampai berdarah dan sakit. Tapi, itu semua saya sembunyikan dari keluarga."

"Seolah-olah saya baik-baik saja. Ya, apa lagi kalau bukan karena takut," kata NA.