Find Us On Social Media :

Ogah Monopoli Vaksin Meski untuk Warganya Sendiri, Presiden Jokowi Serukan Keras Penolakannya Terhadap Nasionalisme Vaksin, Ini Maksudnya...

Presiden Jokowi saat menilik kondisi banjir di tengah pandemi covid-19

“Di sinilah D-8 bisa berperan dalam menawarkan kapasitas produksi yang dimilikinya untuk meningkatkan produksi, mendorong akses yang sama terhadap vaksin, dan mendorong transfer teknologi,” ungkap Jokowi.

Ia menyebutkan, sejumlah negara, termasuk Indonesia, kini sedang mengembangkan produksi vaksin sendiri.

Oleh karena itu, D-8 harus membuka kerja sama pengembangan dan produksi vaksin Covid-19 ke depannya.

Baca Juga: Harta Cuma Titipan Tuhan, Andre Taulany Ngaku Pernah Ngutang Demi Tebus Biaya Rumah Sakit, Sosok Inilah yang Jadi Penyelamat 'Sultan Bintaro'

Jokowi juga mengajak D-8 untuk berkontribusi pada pemulihan ekonomi global.

Ia meyakini bahwa D-8 dapat berkontribusi besar dalam pemulihan ekonomi global dengan potensi perdagangan antarnegara anggota yang melebihi 1,5 triliun dollar AS.

“Fasilitasi perdagangan intranegara D-8 harus didorong, hambatan perdagangan harus diminimalisasi, intensifikasi intraperdagangan antarnegara anggota D-8 adalah kunci. Ini akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi,” tutur dia.

Selain itu, Jokowi menuturkan, negara-negara D-8 harus mengembangkan teknologi digital.

Menurut Jokowi, digitalisasi, artificial intelligence, computing power, big data, serta data analytics telah melahirkan terobosan baru dan merupakan ekonomi masa depan.

Untuk itu, dia mendorong D-8 untuk memanfaatkan teknologi tersebut demi menyejahterakan rakyat setiap negara anggota.

Ia menyoroti keunggulan demografi yang dimiliki negara-negara D-8 memiliki.

Baca Juga: Nempel Terus Main Bareng, Kakak Sepupu Jan Ethes dari Keluarga Selvi Ananda Ini Curi Perhatian Karena Parasnya yang Menggemaskan, Intip Kedekatannya dengan Sang Cucu Presiden