Gridhot.ID - Tes GeNose C19 sudah mulai dipakai di stasiun.
Dikutip Gridhot dari Kontan, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menuturkan, terkait dengan GeNose buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) sendiri tergolong alat yang bersifat skrining berbeda dengan rapid test antigen yang dapat digunakan untuk konfirmasi kasus positif Covid-19.
"GeNose dapat secara cepat menskrining orang yang mungkin tertular Covid-19 tetapi kemudian diperlukan pemeriksaan ulang dengan PCR atau rapid antigen. Jadi GeNose kurang lebih seperti pemeriksaan antibodi kemarin ya," kata Nadia.
Aturan tes GeNose pun dikeluarkan di bulan ramadhan ini.
Ada beberapa persyaratan yang harus dipatuhi sebelum melakukan tes Covid-19 dengan alat GeNose, termasuk ketika sedang menjalankan ibadah puasa.
Melansir laman Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (12/4/2021), peneliti GeNose C19, dr. Dian Kesumapramudya, Sp.A., M.Sc., Ph.D., memberikan penjelasan terkait persyaratan penggunaan GeNose di bulan puasa.
Menurut Dian, GeNose masih dapat digunakan untuk screening Covid-19 saat puasa Ramadhan. Namun ada beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan agar pembacaan hasil GeNose bisa akurat, yaitu:
1. Pemeriksaan GeNose saat pagi hari
Pemeriksaan GeNose dianjurkan saat pagi hari maksimal 6 jam setelah sahur.
Sebab, jika tes dilakukan lebih dari 6 jam usai sahur dikhawatirkan ada peningkatan asam lambung.
Kondisi itu dapat memengaruhi hasil pembacaan GeNose.
"Terkait peningkatan asam lambung ini sebenarnya bisa diakali dengan berkumur, tetapi tetap lebih baik jangan lebih dari 6 jam sesudah sahur pemeriksaan GeNose-nya," ujarnya.
2. Usai berbuka puasa
Anggota peneliti GeNose C19 dr. Mohamad Saifuddin Hakim, M.Sc., Ph.D., menambahkan waktu yang dianjurkan untuk pemeriksaan GeNose adalah setelah berbuka puasa.
"Selain pagi, tes GeNose sebaiknya dilakukan 1 jam setelah berbuka puasa," imbuhnya. Namun pada hari-hari biasa, untuk screening adanya infeksi virus SARS Cov-2 lewat embusan napas ini pengguna diminta untuk puasa atau tidak makan/minum yang berbau khas.
Selain itu, juga tidak merokok sekitar 30 menit hingga 60 menit sebelum pemeriksaan.
Dengan begitu, meminimalkan terjadinya positif palsu hasil pembacaan GeNose C19.
Dian melanjutkan, GeNose C19 tengah berproses validasi eksternal sebelum bisa masuk digunakan dalam penanganan Covid-19 nasional.
Validasi eksternal merupakan uji diagnostik yang dilakukan secara independen oleh tim peneliti lain.
Beberapa peneliti yang terlibat dalam validasi eksternal ini antara lain dari UI, Universitas Airlangga, dan Universitas Andalas, "Nantinya kalau dari validasi eksternal ini hasil akurasi konsisten kemungkinan besar GeNose direkomendasikan Kemenkes untuk perluasan pemakaiannya termasuk di puskesmas-puskesmas," pungkasnya.(*)