Ia menyebut Eropa lebih pancasilais daripada Indonesia.
Ia menilai imigran-imigran di Eropa lebih dimanusiakan dan hidupnya layak.
Joseph Paul Zhang menyampaikan kepada pemerintah.
"Saya ini hanya seekor kutu di sebrang samudra, ada balok-balok di depan Mabes Polri, seperti Abdul Somad, Tengku Zulkarnain, Haikal Hassan dan lainnya sampai sekarang nggak diproses tuh, padahal Gus Yaqut sudah menjabat 6 bulan, jadi kalau saya ngomong begini, apa yang salah? enggak dong," ujarnya.
Joseph Paul Zhang mengaku ia sangat mengagumi pancasila versi soekarno.
"Saya belajar filosofi, saya belajar semuanya, itu pancasila indah banget, pancasila Soekarno bukan piagam Jakarta" ujarnya.
"Jadi salah saya dimana, ketika saya mengkritisi dan saya menanggap nabi dan meluruskan ajaran nabi sebelum saya, itu kan tafsir bebas saya, kalau saya salah Gus Yaqut ayo debat sama saya,
Gus Yaqut harus debat sama saya, dia kan top-nya menteri agama, ayo debat sama saya kalau bilang Muhammad gak salah, iya dong? jangan bilang menyakiti, yang saya omongkan realita," ujarnya.
Joseph Paul Zhang mengaku ia rela pergi ke luar negeri untuk bebas berbicara sesuai keyakinannya.
Mau menantang Gus Yaqut tentang agama? tanya Wartawan media nasional.
"Iya pak benar", ujar Joseph Paul Zhang.
Joseph Paul Zhang mengatakan ia boleh mengaku nabi karena tidak ada peraturan di dunia melarang hal tersebut.
"Saya boleh saja mengaku nabi ke-26, 27, 28, 29, ya suka-suka saya lah, kan gak ada UU yang melarang untuk mengaku jadi nabi, saya gak pernah memaksa mereka untuk menyebut saya nabi," ujarnya.
(*)