GridHot.ID - 5 hari setelah KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/4/2021), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akhirnya mengumumkan bahwa 53 awak kapal selam tersebut telah gugur.
Melansir Kompas.com, sempat tertunduk dan diam sesaat, Hadi menyampaikan kabar dengan suara bergetar.
"Dengan kesedihan yang mendalam, selaku Panglima TNI, saya nyatakan bahwa 53 personel on board KRI Nanggala-402 telah gugur," kata Panglima TNI, Minggu (25/4/2021).
On eternal patrol. Di perairan utara Bali, prajurit-prajurit terbaik korps Hiu Kencana itu kini berpatroli dalam keabadian.
Dilansir dari TribunJakarta.com, Serda Setyo Wawan menjadi salah satu dari 53 awak kapal selama KRI Nanggala 402.
Pada Minggu (26/5/2021) Serda Setyo Wawan dan awak KRI Nanggala 402 yang lain dinyatakan gugur, setelah kapal tersebut tenggelam di perairan utara Bali.
Pantauan TribunJakarta.com, di media sosial beredar video saat Serda Setyo Wawan menceritakan perjuangannya menjadi awak KRI Nanggala 402.
Video tersebut direkam 2 tahun lalu sebelum Serda Setyo Wawan gugur, atau tepatnya pada 2019.
Serda Setyo Wawan bercerita saat berada di dalam kapal selam tak jarang ia tidur dengan cara duduk.
Pasalnya, ruangan di kapal itu tak luas.
"Kita tidur pun kadang enggak bisa, tidurnya pun harus duduk," ucap Serda Setyo Wawan.
"Karena terbatas tempatnya, lorongnya pun kecil,"
"Untuk dilewati dua orang saja harus bergantian," imbuhnya.
Baca Juga: Dicari-cari, KRI Nanggala-402 Terdeteksi di Kedalaman 850 Meter, KSAL Nyatakan Siap Evakuasi
Serda Setyo Wawan mengatakan kebersamaanya dengan Prajurit Hiu Kencana lain di atas kapal selam, membuat rasa persaudaraan mereka semakin kuat.
"Mungkin awal-awalnya jenuh, tapi lama-lama jadi bercandaan, dan membuat kekeluargaan jadi lebih erat," kata Serda Setyo Wawan.
Pria asal Blora itu lalu menegaskan saat ia sudah diberikan tugas, maka nyawa yang menjadi taruhannya.
"Di saat kapal sudah nyelam, berarti kamu itu sudah mati," kata Serda Setyo Wawan dengan gagah.
Baca Juga: Dicari-cari, KRI Nanggala-402 Terdeteksi di Kedalaman 850 Meter, KSAL Nyatakan Siap Evakuasi
Kepada anak dan istri, Serda Setyo Wawan meminta mereka untuk menganggapnya telah tiada di saat ia sedang menjalankan operasi kapal selam.
"Akan saya sampaikan juga ke anak dan istri, di saat suamimu berangkat tugas melaksanakan operasi kapal selam kamu anggap suamimu itu sudah mati," ucap Serda Setyo Wawan.
"Berdoa saja sama Allah SWT, semoga suamimu ini diberikan kelacaran dan kemudahan dimanapun berada," imbuhnya.(*)