Find Us On Social Media :

Berpaling ke Thailand Setelah Berguru pada Soeharto, Militer Myanmar Ternyata Gagal Meniru Kunci Utama 'The Smiling General' Berkuasa: Mereka Tidak Ada Rasa Percaya!

Soeharto dan Jendral Min Aung Hlaing Myanmar

Kedua militer juga memiliki kepentingan bisnis tertentu, yang seolah-olah untuk membantu menutupi kekurangan dari anggaran negara yang ketat.

Dalam hal ini, militer Myanmar memiliki aktivitas bisnis lebih besar.

Militer kedua negara juga menghadapi tuduhan pelanggaran HAM hebat.

Serta, kedua negara telah dipimpin oleh militer meskipun dalam waktu yang singkat.

Indonesia dipimpin militer pada 1945 dan Myanmar pada 1948.

Baca Juga: Tanpa Dosa Tembak Mati Bocah 7 Tahun, Junta Militer Myanmar Tetap 'Masa Bodoh' dengan Kecaman Internasional, Keukeh Salahkan Warga Sipil Jadi Sumber Anarki karena Gelar Unjuk Rasa

Dalam banyak cara tentu Indonesia berbeda dengan Myanmar, mengingat langkah ekonomi berbeda yang dikejar Soeharto dan Ne Win di Burma, nama Myanmar sampai tahun 1989.

Soeharto membawa dan menyimpan sekelompok teknokrat kompeten bernama "Mafia Berkeley", yaitu para sarjana dari Universitas California.

Mereka membuka Indonesia untuk membutuhkan investasi swasta asing dan pribadi, dan membuat Soeharto untuk menderegulasi bagian penting dari ekonomi yang kusut.

Bertahun-tahun, pertumbuhan rata-rata di atas 6%.