Ditanya Baim Wong, sang mandor santai menjawabnya.
Hal itu lah yang akhirnya membuat Baim Wong kesal.
Sebab Baim Wong terkejut kala sang mandor tidak mengikuti instruksi dari arsitek.
"Jawabannya dari mandor '250 juga udah kuat'. Bingung gue, kan disuruhnya 300, kenapa beli yang 250 ?. Sudah ada gambar segede bagong, kita juga mahal bikin gituan, eh kagak diikutin," pungkas Baim Wong.
Ikut menengok pembangunan rumah Baim Wong, sang sopir, Pak Slamet pun berkomentar sinis.
"Mana ini enggak jadi-jadi ? Digeletakin aja ini enggak diberdiriin," komentar Pak Slamet.
Bercerita kepada Pak Slamet, Baim Wong berkeluh kesah.
Baim Wong curhat bahwa ia sudah merogoh uang Rp 25 juta tiap minggunya selama enam bulan.
Uang tersebut digelontorkan Baim Wong untuk membayar tukang bangunan.
Adapun mengenai beton yang salah dibeli mandor, Baim Wong menyebut hal itu masih bisa diakali.