Find Us On Social Media :

Kondisi Kapal Gelap Gulita hingga Anjlok 90 Meter dalam 10 Detik, Berikut Gambaran Blackout yang Dialami KRI Nanggala-402, Mantan Awak Kapal Ini Beri Penjelasan

Penampakan KRI Nanggala-402 dari hasil visual ROV di kedalaman 830 meter

Gridhot.ID - Sebagaimana diinformasikan kapal selam KRI Nanggala-402 hilang di perairan Bali Utara pada Rabu (21/4/2021) dini hari.

Mengetahui itu, tim SAR gabungan langsung melakukan pencarian besar-besaran, termasuk dengan mendatangkan bantuan dari luar negeri.

Dilansir dari Tribunnews, pada Minggu (25/4/2021), KRI Nanggala-402 dinyatakan berstatus subsunk (tenggelam) di kedalaman lebih dari 800 meter.

Baca Juga: Tak Terima Ruben Onsu Dituduh Halangi Dirinya Berkomunikasi dengan Keluarga Kandung, Betrand Peto: Onyo yang Nggak Mau!

Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam setelah sebelumnya hilang kontak dan diduga mengalami blackout.

Insiden blackout yang dialami KRI Nanggala-402 bukan pertama terjadi.

Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Laksamana Muda Iwan Isnurwanto menyampaikan, dirinya pernah mengalami situasi blackout saat menjadi awak kapal selam KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Polisi Nyamar Bongkar Rapid Test Antigen Bekas Dipakai di Bandara Kualanamu, Petugas Kimia Farma Ketakutan Ngaku Cuma Cuci Alat yang Sudah Dimasukkan Lubang Hidung Orang-orang dengan Air

"Saya waktu mengawaki Nanggala pun pernah mengalami hal yang serupa namanya blackout," kata Iwan dalam konferensi pers, Selasa (27/4/2021).

Situasi blackout saat itu, ungkap Iwan, terjadi pada tengah malam ketika ia sedang beristirahat di tempat tidur bertingkat.

Iwan pun langsung melompat dari tempat tidur tingkat tiga karena kapal mulai miring dan 'merosot' dalam waktu cepat.

"Posisinya adalah yang belakang ini langsung turun sampai (kemiringan) 45 derajat bisa lebih, langsung (turun) begini, tidak sampai dengan 10 detik itu (turun) sampai dengan 90 meter," kata Iwan.

Kondisi dalam kapal pun gelap dan menyisakan lampu darurat yang masih menyala.

Baca Juga: Keluar Rp 600 Juta untuk Bayar Puluhan Tukang Selama 6 Bulan, Rumah Baim Wong Nyatanya Belum Jadi Sampai Pondasinya Belum Terpasang, Suami Paula Ngamuk Siap Pecat Seluruh Kulinya

Saat itu, tutur Iwan, komandan kapal memerintahkan awak untuk bergerak secara merangkak menuju haluan kapal (bagian depan kapal).

Hal tersebut lantaran kapal telah miring 45 derajat.

"Jadi lorong itu kita merangkak, mohon maaf ini saya merinding semua karena saya pernah mengalaminya, merangkak megang itu pintu-pintu itu sampai ke depan," ujar Iwan.

Baca Juga: Sudah Dibela Mati-matian, Desiree Tarigan Justru Cabut Kuasa Hotman Paris Sebagai Pengacara, Kuasa Hukum Hotma Sitompul: Karena Selalu yang Bikin Ribut-ribut, Jadi Biang Keroknya

Tak berakhir fatal, masalah tersebut akhirnya diatasi setelah kepala kamar mesin (KKM) yang saat itu bertugas menghembuskan tangki pemberat pokok dan tangki tahan tekan sehingga kapal selam bergerak naik.

Iwan mengatakan, blackout saat itu terjadi karena ada salah satu sekring (fuse) yang terputus.

"Apa masalahnya? Ada satu fuse yang putus, padahal kita enggak tahu fuse itu di mana. Tapi karena kecanggihan KKM pada saat itu, langsung bisa ketahuan langsung bisa diperbaiki. Alhamdulillah saat itu," kata Iwan.

Seperti diketahui, KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021).

Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian besar-besaran, termasuk dengan mendatangkan bantuan dari luar negeri. Pada Minggu (25/4/2021), KRI Nanggala-402 dinyatakan berstatus subsunk (tenggelam).

Baca Juga: Buka-bukaan, Rizky Febian Ngaku Sudah Nakal Sejak SMP dan Kini Dirinya Tak Lagi Perjaka, Sule: Biasa Aja...

Hingga kini, tim SAR masih terus berusaha untuk mengangkat bangkai kapal ke permukaan.

Rencananya, 53 jenazah personel KRI Nanggala-402 akan dievakuasi ke Surabaya, Jawa Timur.

(*)