Find Us On Social Media :

Oknum Karyawannya Jelas-jelas Kepergok Gunakan Alat Rapid Test Bekas untuk Banyak Orang, PT Kimia Farma Diagnostik Enggan Minta Maaf: Belum Terbukti Bersalah!

Tim Polda Sumut melakukan penggerebekan layanan rapid test antigen di lantai II Bandara Kualanamu, Selasa (27/4/2021) sore sekitar pukul 16:00 WIB.

Gridhot.ID - Kasus alat rapid test daur ulang memang sedang menjadi sorotan.

Dikutip Gridhot dari Tribun Medan sebelumnya, petugas pelayanan rapid test antigen Bandara Kualanamu diketahui menggunakan alat bekas dan hanya dicuci menggunakan air.

Kini lima orang petugas pelayanan rapid test antigen di Bandara Internasional Kualanamu ditangkap polisi pada Selasa (27/4/2021).

Menanggapi hal itu, PT Kimia Farma Diagnostik mendukung upaya penyidikan yang dilakukan polisi.

Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, apabila terbukti bersalah, pihaknya mempersilakan karyawan tersebut diganjar hukuman yang setimpal.

Baca Juga: Istri Sah Sampai Melabraknya, Guru SMP Negeri di Solo yang Jadi Pelakor Dapat Hukuman Keras Tak Boleh Lagi Mengajar, Kepala BKPPD: Itu Pelanggaran Berat!

Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostik, Adil Fadillah Bulqini menjelaskan, PT Kimia Farma Diagnostik adalah cucu PT Kimia Farma Tbk.

Pihaknya mendukung proses pemeriksaan dan penyelidikan pihak kepolisian terkait dugaan penggunaan bahan habis pakai secara berulang.

Menurutnya, hal tersebut sangat bertentangan dengan prinsip dan Standard Operation Procedure (SOP).

"Apabila terbukti benar adanya, itu adalah perbuatan oknum karyawan kami, dan kami akan berikan tindakan tegas dan sanksi berat sesuai ketentuan berlaku, maupun aturan kepegawaian yang berlaku di internal kami," katanya.

Adil menambahkan, prinsipnya bahwa pengadaan reagensia atau kit rapid test ini dilakukan secara terpusat di Jakarta serta sudah lolos uji komparasi dengan hasil Polymerase Chain Response (PCR) dan antigen dengan kesesuaian 100 persen.

Baca Juga: Profil Letda Rhesa Tri Sigar, Keponakan Prabowo yang Gugur Bersama KRI Nanggala 402, Menhan: Kami Akan Selalu Mengenang Jasamu Bagi Indonesia

Menurutnya, dalam 1 paket rapid test kit harga per unitnya sudah diperhitungkan dengan harga layanan.

Kata dia, penggunaan secara berulang, secara material tidak bermakna.

Dalam 1 paket bisa digunakan untuk 20 pasien. Sehingga dugaan penggunaan secara berulang, jika itu terjadi, menurutnya hal tersebut murni inistatif oknum karyawan.

"Kemudian, kami belum sampaikan permintaan maaf karena belum terbukti bersalah, masih dalam proses penyelidikan kepolisian," ujarnya.

Adil menambahkan, PT Kimia Farma Diagnostik selama ini menangani layanan uji rapid test di 5 bandara, di antaranya Bandara Internasional Kualanamu, Bandara Soekarno Hatta di Terminal 1 dan 2, Bandara Internasional Minang Kabau.

Baca Juga: Sejak Remaja Sudah Bekerja di Industri Hiburan, Ayu Ting Ting Ternyata Punya Watak Seperti Ini, Adik: Emang Sih Dia Kakak Gue...

Di bandara lain, lanjut dia, dilakukan perlakuan yang sama.

"Perlakuan sama dalam pengertian bahwa barang yang digunakan, merek bisa beda tapi sudah lolos uji komparasi. Kemudian selama 10 hari terakhir 662 pasien yang kita tangani di Kualanamu," katanya.

Sementara itu, Plt Executive General Manager PT Angkasa Pura II Kualanamu, Agoes Soepriyanto dalam kesempatan tersebut membenarkan pada Selasa (27/4/2021) sekitar pukul 15.45 WIB, Bandara Kualanamu dikunjungi Subdit 4 Tipiter Ditreskrimsus Polda Sumut yang memeriksa petugas rapid test antigen dan membawa 5 orang petugas layanan rapid test serta membawa beberapa barang bukti.

Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan penindakan di layanan rapid test antigen di Bandara Kualanamu bermula dari adanya informasi masyarakat terkait dengan brush yang digunakan untuk rapid test bekas.

Dari situ penyidik melakukan penyelidikan hingga akhirnya dilakukan penindakan.

(*)