Find Us On Social Media :

Miris! Upahnya Jauh Dari Sejahtera, TKI di Singapura Ini dapat Perlakuan Tak Pantas dari Majikan, Kerap Dipukuli hingga Dipaksa Telan Sampah

Illustrasi KDRT

Korban menelepon polisi pada Desember 2018, dan mengatakan bahwa Tan menamparnya beberapa kali jika Tan tidak puas atas hasil kerjanya.

TKI tersebut masih bersabar dan tetap kembali bekerja di rumah Tan.

Pada tanggal 30 Maret 2019, TKI tersebut memandikan dan menyuapi anak Tan.

Setelah itu, ia meninggalkan balita tersebut di ruangan yang ada anak kedua dan ibu Tan.

Baca Juga: Dulu Diselingkuhi Hingga Pilih Pergi, Begini Jawaban Vegen Acni Soal Kemungkinan Balik Lagi dengan Kapten Vincent, Sang Mantan Suami Sudah Layangkan Gugatan Cerai ke Novita Condro

Korban tidak mendatangi balita itu ketika menangis, dengan pertimbangan di ruangan itu ada nenek dan kakak peremuannya.

Tan, yang saat itu sedang berada di kamarnya, memarahi korban dan menanyai mengapa korban tidak menjaga anaknya.

Ketika ART tersebut berusaha menjelaskan, Tan menampar pipi kiri dan kanannya serta memukul keningnya tiga kali hingga menimbulkan lebam.

Baca Juga: Minimal Lulusan SMA/SMK, Lion Air Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Ini, Simak Syarat Lengkapnya

Atas perlakukan majikannya, Muslikhak cuma diam saja dan tidak membalas kekerasan Tan, lalu melanjutkan tugasnya mengurusi pekerjaan rumah tangga.

Lalu, pada malam harinya, Tan memanggil ART tersebut ke kamarnya dan mengatakan ia tidak bisa tidur karena kakinya sakit, lantas meminta korban memijat kakinya.

Namun korban tertidur saat memijat kaki. Tan mencubit lengan bawah ART dan menyuruhnya jangan tertidur lagi. Meski merasa sakit, ART melanjutkan pijatannya.