Find Us On Social Media :

Tunggui Emmanuel Macron di Balik Penghalang Lalu Lintas, Seorang Pria Tak Dikenal Mendadak Tampar Sang Presiden Perancis, Perdana Menteri: Demokrasi Telah Menjadi Target

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ditampar oleh seorang pria.

GridHot.ID - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengalami kejadian tak menyenangkan.

Melansir TribunJateng.com, kejadian tak menyenangkan tersebut terjadi saat Macron melakukan tur nasional.

Saat dia mengunjungi Tain-l'Hermitage, di pinggiran kota Valence, Macron ditampar oleh seorang pria.

Baca Juga: Tiba-tiba Muncul di Perairan Selat Sunda, Kapal Selam Perancis Ini Ternyata Tanpa Terdeteksi Terobos Wilayah China Selatan, Siap Libas Tiongkok Jika Diperlukan

Dilansir dari Kompas TV, seorang laki-laki tak dikenal menampar wajah Presiden Prancis Emmanuel Macron saat berkunjung ke sebuah kota kecil di tenggara Prancis, Selasa (8/6/2021).

Video insiden itu viral di media sosial.

Kantor Kepresidenan Perancis pun memastikan kebenaran kejadian dalam video tersebut.

Baca Juga: Bisnisnya Menggurita di Prancis dan Australia, Intip Mewahnya Rumah Keluarga Gen Halilintar di Negeri Jiran, Tak Kalah dari Istana Menantu Anang Hermansyah

Melansir Associated Press, Macron terlihat menyapa publik yang menunggunya di balik penghalang lalu lintas di kota kecil Tain-l'Hermitage sebelum kejadian itu.

Presiden Perancis itu baru mengunjungi sekolah menengah yang mengajari siswa untuk bekerja di hotel dan restoran.

Seorang laki-laki terlihat mendadak mendekat dan menampar wajah Macron.

Para pengawalnya langsung mendorong laki-laki itu menjauh.

Sementara, Macron bergegas meninggalkan tempat kejadian.

Baca Juga: TNI Terus Selidiki Pesawat Tempur Asing yang Asal Nyelonong ke Natuna Tanpa Permisi, Ujung Wilayah Indonesia Tiba-tiba Dihampiri 2 Kapal Perang Prancis, Apa Agendanya?

Stasiun televisi Prancis BFM TV melaporkan, polisi telah menahan dua orang yang terlibat dalam serangan itu.

Macron sendiri belum berkomentar soal insiden itu dan melanjutkan kunjungannya.

Sementara, Perdana Menteri Jean Castex memperingatkan bahaya kejadian itu dalam pertemuan parlemen Perancis atau Majelis Nasional.

Baca Juga: Diam-diam Menghanyutkan, Perancis Mulai Unjuk Gigi Ikut Haus Kuasai Laut China Selatan, Bikin Gelisah Dunia Usai Tantang Perang 2 Negara Superior Ini

"Melalui kepala negara, demokrasi ini telah menjadi target (serangan)," ujar Castex, dikutip dari Associated Press.

Menurut Castex, demokrasi adalah tempat di mana setiap orang bebas menyampaikan gagasannya tanpa perlu melibatkan kekerasan.

“Demokrasi adalah tempat debat, dialog, konfrontasi ide, ekspresi ketidaksepakatan yang sah, tentu saja. Tetapi dalam kasus apa pun itu, tidak boleh berupa kekerasan, serangan verbal, dan bahkan lebih sedikit serangan fisik,” kata Castex yang tepuk tangan meriah dari anggota dewan.

Pemimpin sayap kanan Marine Le Pen ikut mengutuk keras kejadian itu melalui akun Twitter-nya.

"Agresi fisik yang tidak dapat ditoleransi yang menargetkan presiden Republik," tulis Le Pen.

Baca Juga: Prancis Lintasi Selat Sunda, TNI AL Langsung Kerahkan 3 Kapal Perang, Ini Alasannya

Le Pen terlihat marah dengan menyebut serangan fisik itu sebagai tindakan “sangat-sangat tercela”.

 

Perlu diketahui, Le Pen adalah lawan politik utama Macron.

Saat ini Perancis akan menyongsong pemilihan presiden Prancis yang akan berlangsung kurang dari satu tahun lagi.

Baca Juga: Bak Pusaka yang Bikin Teroris Ketakutan, Inilah Pistol Manurhin MR 73 Senjata Khusus Milik Pasukan Elite GIGN Prancis, Satu-satunya Senjata yang Sisi Historis dan Berkualitas Tinggi

Sementara, negara itu secara bertahap membuka kembali ekonominya yang terdampak krisis akibat pandemi Covid-19.

Macron pekan lalu memulai “tour de France” politik.

Ia memiliki agenda mengunjungi berbagai wilayah Prancis dalam beberapa bulan mendatang untuk “merasakan denyut nadi negara."

Macron mengatakan, dalam sebuah wawancara bahwa ia ingin bertemu banyak orang untuk mendengarkan pendapat publik Prancis.

Hal ini, kata Macron, bertujuan untuk "membuka halaman baru" di tengah pandemi dan mempersiapkan kemungkinan dirinya kembali mencalonkan diri masa jabatan kedua.

Baca Juga: Jauh-jauh Mampir ke Prancis, Prabowo Resmi Boyong Deretan Alutsista Canggih dari Prancis untuk Besarkan Otot TNI, Nota Kesepakatannya Bocor di Instagram, Ini Isi Belanjaan Sang Menhan

Serangan itu muncul di tengah kekerasan yang menargetkan beberapa pejabat di Perancis.

Hal ini tak lain dipicu gerakan protes ekonomi "rompi kuning" yang sering kali bentrok dengan polisi anti huru hara pada 2019.

Walikota dan anggota parlemen desa termasuk di antara mereka yang menjadi sasaran serangan fisik, ancaman pembunuhan, dan pelecehan.

Baca Juga: Blokade Prancis Mulai Dibuka, Inggris Malah Kirim 800 Tentara untuk Berjaga di Pelabuhan Dover, Ada Apa?

Namun, hingga saat ini Presiden Perancis selamat dari berbagai serangan itu.

Saat laki-laki tak dikenal itu menampar Macron, hal ini mengejutkan masyarakat Prancis.(*)