Find Us On Social Media :

Dijadikan Markas hingga Warganya Sering Jadi Korban Teror KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya, Terungkap Kondisi Distrik Mappenduma Setelah Ditinggal Penghuninya, Satgas Pamrahwan: Sepi

Ilustrasi: KKB Papua Kelompok Egianus Kogoya

GridHot.ID - Distrik Mappenduma, Kabupaten Nduga, Papua mendapat teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Melansir Tribun-Timur, warga kampung pun mencari solusi untuk bertahan hidup karena sudah tak tahan diteror terus-terusan oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Mereka tak mau ditembaki oleh KKB Papua yang selama bikin bikin berutal.

Baca Juga: Firasatnya Berhasil Selamatkan 50 Nyawa, Begini Detik-detik Menegangkannya Pekerja Proyek Saat Kabur dari 'Amukan' KKB Papua: Begitu Kami Putar Mobil Dia Nembak, Tang Tang Tang!

Dilansir dari Surya.co.id, berikut situasi terkini distrik Mappenduma setelah mendapat teror berkepanjangan dari KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Komandan Pos Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/ VJS, Letda Rasyid menyebut bahwa kampung di Mappenduma kini semakin sepi warga.

Hal ini lantaran aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua telah membuat warga di sana berbondong-bondong meninggalkan perkampungan.

Baca Juga: Teroris Papua Makin Terjepit, TNI-Polri Sukses Batasi Pergerakan KKB, Ketua PBNU: Kita Ucapkan Apresiasi, Aparat Berhasil Menekan Tindak Kejahatan

Sejak tahun 2018, selain warga meninggalkan rumah, kampung tersebut pun tidak ada layanan pemerintahan, baik sekolah dan Puskesmas.

Gedung sekolah serta puskesmas ditinggal petugasnya sejak KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya gencarnya melakukan aksi penembakan dan kekerasan di Kabupaten Nduga.

Seorang anggota Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/ VJS, Praka Al-Furqan mengirimkan video berdurasi 32 detik.

Video tersebut memperlihatkan kondisi Distrik Mappenduma yang sunyi tanpa aktivitas warga.

Komandan Pos Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/ VJS, Letda Rasyid membenarkan hal itu.

Baca Juga: Banyak Anggota KKB Papua yang Menyerah, Situasi di Kabupaten Mimika Semakin Terkendali, Lekagak Telenggen Cs Tak Berkutik Saat Dihalau Aparat TNI-Polri

“Iya mas, sudah tidak ada warga sama sekali, kampung ini sepi,” ucapnya, dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Distrik Mappenduma Jadi Kampung Mati, Warganya Pilih Tinggal di Gunung karena KKB Egianus Kogoya'

Menurut informasi, warga meninggalkan rumahnya lantaran sering menjadi korban KKB Papua.

“Dulu mereka sering diancam, kalau tidak berikan uang, makanan serta kebutuhan KKB,” bebernya.

Kata dia, masyarakat saat ini memilih bermukim di atas perbukitan.

Baca Juga: Tegang, Nyawa Nyaris Melayang, Pekerja Proyek Jembatan di Yakuhimo Beri Kesaksian Saat KKB Papua Menyerang: Jarak dari Mereka 20 Meter!

“Mereka tinggal di gunung-gunung untuk berkebun, mereka sudah takut kembali ke rumahnya,” cetusnya.

Selian itu, Sekolah dan puskesmas pun tidak beroprasional.

“Para petugas sudah pergi sejak situasi di Mappenduma panas akibat KKB,” ucapnya.

Sejauh ini, Lanjut Rasyid, pihaknya akan melakukan pendekatan agar masyarakat dapat kembali lagi seperti dulu.

“Kami akan bujuk masyarakat kembali dengan memberikan jaminan keamanan dari KKB,” tegasnya.

Mapenduma adalah sebuah desa/Kampung di Kabupaten Nduga, 160 kilometer dari Wamena, ibu kota Jayawijaya, pusat Pegunungan Tengah Papua.

Baca Juga: Tunggang Langgang Saat Diberondong Tembakan oleh KKB Papua, 50 Pekerja Bangunan di Yahukimo Cerita Detik-detik Menyelamatkan Diri: Kami Lari Terus dan Ambil Anak-anak

Kawasan Nduga kini tidak asing bagi telinga khalayak Indonesia sejak peristiwa kekerasan bersenjata oleh TPNPB/OPM menewaskan 16 pekerja PT Istaka Karya pada 2 Desember 2018.

Mapenduma merupakan markas kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.

Situasi Mimika Aman dan Banyak Anggota KKB Papua Menyerah

Berbeda dengan Mappenduma, situasi aman dan kondusif juga dirasakan wilayah Mimika.

Baca Juga: Berkhianat Membelot ke KKB Papua, Inilah Senaf Soll Pecatan TNI yang Berulah di Yahukimo, Diduga Tembak Mati Kepala Suku dan 4 Pekerja Jembatan

Kapolres Mimika, Papua AKBP IGG Era Adhinata menyebut situasi Mimika kini sudah lebih aman dan banyak anggota KKB Papua yang menyerah.

Bahkan, sejumlah faksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Lekagak Telenggen berhasil dihalau TNI-Polri saat akan masuk ke wilayah Mimika.

AKBP IGG Era Adhinata menyebut sudah banyak anggota KKB Papua di wilayahnya yang kembali ke tengah masyarakat, untuk bersama-sama dengan komponen masyarakat lainnya membangun kehidupan dan masa depan yang lebih menjanjikan.

"Itu sudah banyak, tapi kami tidak bisa menyampaikannya secara terbuka, karena ini berkaitan dengan keamanan diri mereka dan keluarganya," kata AKBP IGG Era Adhinata, dilansir dari Antara.

Ia menyebut upaya merangkul dan mengajak warga yang sempat bergabung dengan KKB Papua kembali ke pangkuan NKRI menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh komponen bangsa, tidak saja aparat TNI dan Polri, tetapi juga pemerintah daerah.

Baca Juga: Cium Gelagat Tak Wajar, Polisi Sebut Ketua DPRD Tolikara Alirkan Dana ke KKB Papua: Untuk Membeli Senjata

Menurut Kapolres Mimika, dalam satu tahun terakhir pergerakan KKB Papua di wilayah Mimika, terutama di Distrik Tembagapura dan sekitarnya sudah semakin berkurang.

Sejumlah faksi KKB Papua yang sebelumnya bergabung dan mendatangi wilayah Distrik Tembagapura pada Februari 2020, dipimpin oleh Lekagak Telenggen sudah kembali ke daerah asal mereka masing-masing.

Kelompok-kelompok itu disebut berasal dari wilayah Ilaga, Intan Jaya, Puncak Jaya, dan Nduga.

Baca Juga: Jabat Ketua DPRD, Oknum Politisi Nasdem Ini Diduga Setor Rp 370 Juta Agar Anggota KKB Papua Bisa Beli Senjata, Polisi Bongkar Ada Catatan Bantuan Misterius dari Pemkab Puncak Jaya untuk Lekagak Telenggen

"Tahun lalu sekitar bulan Februari itu ada banyak kelompok KKB Papua yang datang ingin mengganggu Tembagapura, namun aparat berhasil melakukan pencegahan, sehingga mereka kembali ke daerahnya masing-masing.

Sudah hampir satu tahun ini tidak ada lagi gangguan keamanan di Mimika, terutama di wilayah Tembagapura," kata AKBP Era Adhinata.

Meski begitu, katanya, upaya deteksi dini terhadap pergerakan KKB yang ingin mengganggu keamanan di wilayah Mimika, khususnya Tembagapura yang merupakan kawasan pertambangan PT Freeport Indonesia harus terus dilakukan.

Kapolres Mimika meminta dukungan dari berbagai komponen masyarakat setempat untuk membantu memberikan informasi jika mengetahui adanya pergerakan KKB Papua yang ingin mengganggu situasi keamanan di wilayah Mimika.

Baca Juga: Pantas Punya Uang Banyak, Pemasok Senjata Api dan Amunisi untuk KKB Papua Diduga Dapat Dana dari Ketua DPRD Tolikara, Segini Totalnya

Komandan Brigade Infanteri 20 Ima Jaya Keramo/3 Kostrad Letkol Inf Arynovian Sampurno mengakui bahwa situasi keamanan di wilayah Mimika akhir-akhir ini semakin kondusif, sehingga warga setempat bisa beraktivitas dengan lancar tanpa rasa takut dan khawatir dengan adanya ancaman oleh KKB.

"Kita harapkan wilayah Mimika selalu dalam keadaan aman dan kondusif. Kalau situasi daerah aman maka tentu masyarakat bisa membangun, semakin lebih maju dan sejahtera," kata Letkol Arynovian.

Baca Juga: Inilah Tampang Neson Murib, Anak Buah Lekagak Telenggen Terduga Pemasok Senjata Api ke KKB Papua, Sempat Transaksi Rp 1,3 Miliar Sebelum Ditangkap

Situasi berbeda justru dirasakan oleh masyarakat yang bermukim di sejumlah kabupaten di wilayah pegunungan Papua, seperti Kabupaten Puncak, Intan Jaya, Nduga, Yahukimo dan lainnya yang hingga kini masih sering dilanda konflik, bahkan kasus kekerasan yang didalangi oleh kelompok separatis bersenjata.(*)