Find Us On Social Media :

Jangan Ngawur, Tes Swab Antigen Sendiri Modal Beli Alat Online Simpan Bahaya Mengerikan, Dokter Spesialis Bongkar Kesalahan Ini Bisa Berakibat Fatal

SWAB rapid test antigen di Kalimantan Barat

Gridhot.ID - Indonesia kini memang sedang menjalani PPKM Darurat sehingga banyak warga yang berdiam diri di rumah.

Dikutip Gridhot dari Kontan, PPKM Darurat ini diluncurkan setelah kasus covid-19 mulai meroket tajam akhir-akhir ini.

Banyak orang kini mencoba memeriksakan diri mereka dengan cara tes swab antigen.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, tes swab antigen merupakan salah satu metode untuk mendeteksi adanya infeksi Covid-19 pada tubuh.

Baca Juga: Hilang dari Peredaran Usai Berseteru dengan Eyang Subur, Begini Nasib Arya Wiguna 'Demi Tuhan' yang Kini Geluti Profesi Tak Biasa Ini untuk Menyambung Hidup

Meski tingkat akurasinya tidak setinggi swab PCR, tes swab antigen masih cukup efisien sebagai tes awal untuk mendeteksi infeksi Covid-19.

Namun belakangan, tes swab antigen sendiri mulai marak ditemui.

Padahal, tes Covid-19 yang dilakukan dengan mengusap bagian dalam rongga hidung ini berisiko, terutama jika bukan dilakukan oleh tenaga ahli.

Melansir Kompas Sains, dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bhakti Wara, dr. Nafiandi, Sp.PK mengatakan, swab antigen adalah suatu pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi.

Baca Juga: Suaminya Tajir Melintir, Bunga Zainal Menjerit Harga Tes PCR Mahal untuk Rakyat Kecil hingga Bongkar Fakta ini

Tenaga kesehatan dimaksud yakni analis kesehatan yang bertugas di bawah pengawasan dokter spesialis patologi klinik.

"Karena proses pengambilan sampelnya memerlukan pengetahuan secara anatomi sampai sejauh mana swab itu masukkan ke dalam hidung, tujuannya untuk memastikan sampelnya benar," kata dr Nafiandi saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/7/2021).

Tidak hanya itu, tenaga kesehatan tersebut juga harus mengantongi surat tanda registrasi (STR) dan izin praktek.

Menurutnya, pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi atau tenaga kesehatan memiliki risiko yang berbahaya.

Baca Juga: Suaminya Tajir Melintir, Bunga Zainal Menjerit Harga Tes PCR Mahal untuk Rakyat Kecil hingga Bongkar Fakta ini

Salah satunya kesalahan pengambilan sampel, akibatnya hasil tes Covid-19 yang keluar bisa salah juga.

Bukan itu saja, pengambilan sampel tes Covid-19 melalui swab antigen sendiri, kata dr Nafiandi, juga berpotensi mengarah pada hasil tes negatif palsu.

"Artinya, sebenarnya orang tersebut ada Covid-19, tetapi pemeriksaan swab yang dilakukannya tidak benar, yang mengakibatkan hasil tes swab antigen menjadi negatif," ungkap dr Nafiandi.

Jika hal itu terjadi, orang tersebut akan menganggap dirinya tidak terkena Covid-19, sehingga dia berpotensi melakukan kontak dengan banyak orang, yang kemudian menyebabkan penularan virus corona.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Wulan Guritno Berduka, Kehilangan Sosok Penting dalam Hidupnya: Selamat Jalan Cintaku

Bisa sebabkan cedera hidung

Risiko berbahaya yang diakibatkan tes swab antigen sendiri bukan hanya soal hasil.

Dr Nafiandi mengungkapkan, tes swab antigen yang dilakukan bukan oleh ahlinya dapat berpotensi menyebabkan cedera pada hidung.

Sebab, seperti disebutkan sebelumnya, pengambil sampel harus memahami betul anatomi lubang hidung dengan baik.

Baca Juga: Pernah Dikunci Mama Rieta di Luar Rumah, Kenakalan Nagita Slavina Saat Remaja Dibongkar Habis oleh Sosok Ini

"Karena tidak mengetahui secara anatomi tentang lubang hidung dan sampai sedalam apa swab-nya (harus) dimasukkan, serta hasil yang (bisa) negatif palsu," jelas dr Nafiandi.

Cedera hidung yang bisa terjadi jika melakukan swab antigen Covid-19 sendiri, yakni dapat menyebabkan iritasi pada rongga hidung.

Bahkan, dapat saja kapas (dacron) pada alat swab antigen tertinggal di dalam rongga hidung.

"Cedera lainnya yang bisa dialami juga seperti sakit berlebihan karena cara memasukkan alat swab antigen tidak benar," imbuh dr Nafiandi.

(*)