Find Us On Social Media :

Pemprov NTT Tak Gubris Peringatan UNESCO, Proyek Kontroversial Pembangunan Jurrasic Park di Pulau Komodo Nekat Dilanjutkan, Aktivis Sebut Duitin Semuanya!

Protes UNESCO Tak Digubris, Pemerintah Indonesia Lanjut Bikin Jurrasic Park di Pulau Komodo

Meski begitu, hingga saat ini tidak ada kejelasan proyek apa yang sedang dilakukan di Pulau Rinca tersebut, apa benar ada area perlindungan komodo atau memanh hanya membangun "tempat wisata premium" di pulau tersebut.

Seperti diketahui, "Jurassic Park" Indonesia adalah sebuah sebutan dari pengguna sosial media, bukan nama resmi proyek sebenarnya di Taman Nasional Komodo itu.

Penyebutan ini terjadi setelah foto yang viral di jejaring sosial, menggambarkan seekor komodo tengah berdiri di depan sebuah mobil besar dan seakan melawan pembangunan tersebut  adegannya mengingatkan mereka pada pulau dinosaurus di film Jurassic Park.

Baca Juga: Susul Ayu Ting Ting, Ivan Gunawan Akui Tak Masalah Diboikot Gara-gara Dituding Hina Profesi Pembantu, Sang Desainer Lebih Pilih Permasalahkan Hal Ini

Nah, sejak 2020, sejumlah pembangunan untuk pengembangan pariwisata dilaporkan sedang berlangsung di Taman Nasional Komodo, yang juga masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.

Sejumlah lembaga dan organisasi di Indonesia dan internasional menyoroti proyek tersebut, selebritas yang peduli pada isu ini juga menyampaikan protesnya, karena "Jurrasic Park"ini dianggap mengancam habitat asli komodo.

"Apa yang mau diharapkan? Manusia aja dicuekin, apalagi komodo," cuit Fiersa. 

Baca Juga: Imbas Videonya Tendang Andika Kangen Band Munculkan Petisi Boikot di Acara TV, Ternyata Ini Alasan Ayu Ting Ting Lakukan Hal Tak Pantas Tersebut

"Maaf kan kami komodo ... hotel dll bukan habitat mu, yang kami ajak bicara hanyalah tembok uang tanpa hati . Batu. Semoga reinkarnasi nya pada jadi kecoak nanti," tulis Melanie. 

"Ambil aja bos semuanya. Duitin semuanya. Kalimantan sawitin semuanya, bikin kaya yang punya duit. Pulau komodo bikin bangunan yg akan buat kaya investor yg ga tau orang manatuh,” cuit Bintang Emon pada Oktober tahun lalu tak digubris. (*)