Find Us On Social Media :

Pemprov NTT Tak Gubris Peringatan UNESCO, Proyek Kontroversial Pembangunan Jurrasic Park di Pulau Komodo Nekat Dilanjutkan, Aktivis Sebut Duitin Semuanya!

Protes UNESCO Tak Digubris, Pemerintah Indonesia Lanjut Bikin Jurrasic Park di Pulau Komodo

 
Gridhot.ID - Indonesia baru-baru ini kembali dihebohkan dengan polemik  terkait pembangunan yang terjadi sekitar pulau Komodo.

Bahkan banyak warga merasa pembangunan yang sedang dilaksanakan di kawasan Pulau Komodo dapat mengganggu habitat asli hewan tersebut.

Sebelumnya dilansir dari Gridhot.ID, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang membidangi masalah lingkungan dan konservasi, Dedi Mulyadi, meminta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur tak mengusik habitat komodo di Taman nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Baca Juga: Hot News! Parasnya Bikin Kaum Adam Terhipnotis, Siapa Sangka Gadis Cantik Keturunan Arab Ini Putri Pelawak Terkenal Indonesia

Hal itu Dedi disampaikan terkait rencana Pemprov NTT untuk membangun 'Jurassic Park' di kawasan itu.

Baru-baru ini, seakan tak menghiraukan peringatan dari badan PPB, UNESCO, Pemerintah Indonesia tetap melanjutkan pembangunan taman nasional buatan di Pulau Rinca (Pulau Komodo), NTT meski dalam kondisi pandemi.
 
Pembangunan resor dan tempat wisata premium senilai Rp 69 miliar ini sudah hampir rampung.
 
Baca Juga: Heboh Pamer Foto Kinyis-kinyis Zaman SMA, Nilai Matematika Bella Shofie Justru Bikin Insecure hingga Ungkap Fakta Ini
 
Resor "Jurrasic Park Indonesia" tersebut nantinya akan memberikan pengalaman pada turis lokal dan asing dalam melihat Komodo di alam liar buatan.

"Proyek ini akan dilanjutkan… sudah disetujui tidak akan memberikan dampak (lingkungan.red)," ujar Wiratno, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK kepada kantor berita Reuters, dikutip dari Kompas.com, Minggu (8/8/2021).

Padahal UNESCO sudah memperingatkan, jika rencana pembangunan "Jurassic Park" itu dilanjutkan akan ada sejumlah dampak buruk bagi lingkungan.

UNESCO dalam konferensi Komite Warisan Dunia mengatakan, proyek tersebut memerlukan penilaian baru untuk melihat lebih dalam lagi dampak lingkungan atas masalah penangkapan ikan ilegal dan potensi risiko terhadap habitat alami komodo.

Tak cuma UNESCO, sejumlah lembaga dan organisasi di Indonesia dan internasional juga menyoroti proyek tersebut, karena dianggap mengancam habitat komodo.

Baca Juga: Sama-sama Berebut untuk Jerat Hati Ayu Ting Ting, Robby Purba Tiba-tiba Bongkar Sifat Asli Ivan Gunawan: Jadi Nggak Heran...

Namun seperti dikutip dari BBC Indonesia, Wiratno justru mengatakan pembangunan, termasuk di Pulau Rinca yang sudah mencapai 95 persen itu akan tetap dilanjutkan.

Dia mengatakan, pembangunan infrastruktur di lahan seluas 1,3 hektar di kawasan Loh Buaya, Pulau Rinca itu justru tidak merusak lingkungan dan malah untuk melindungi komodo.

Dalam pernyataan terpisah, Wiratno mengatakan proyek tersebut akan mencakup renovasi pada struktur yang sudah ada dan tidak akan menimbulkan bahaya bagi komodo.

Baca Juga: Hot News! Nikita Mirzani Sampaikan Pesan untuk Ayu Ting Ting yang Sedang Diserang Boikot hingga Singgung Kematian Sampai Pikiran Hidup

Petinggi UNESCO meminta perkembangan baru dari analisis tersebut, tapi hingga kini pihaknya belum mendapatkan tanggapan dari Pemerintah Indonesia.

Wiratno, belum lama ini mengatakan analisis yang baru sedang disusun dan akan bisa diserahkan pada September mendatang.

Meski begitu, hingga saat ini tidak ada kejelasan proyek apa yang sedang dilakukan di Pulau Rinca tersebut, apa benar ada area perlindungan komodo atau memanh hanya membangun "tempat wisata premium" di pulau tersebut.

Seperti diketahui, "Jurassic Park" Indonesia adalah sebuah sebutan dari pengguna sosial media, bukan nama resmi proyek sebenarnya di Taman Nasional Komodo itu.

Penyebutan ini terjadi setelah foto yang viral di jejaring sosial, menggambarkan seekor komodo tengah berdiri di depan sebuah mobil besar dan seakan melawan pembangunan tersebut  adegannya mengingatkan mereka pada pulau dinosaurus di film Jurassic Park.

Baca Juga: Susul Ayu Ting Ting, Ivan Gunawan Akui Tak Masalah Diboikot Gara-gara Dituding Hina Profesi Pembantu, Sang Desainer Lebih Pilih Permasalahkan Hal Ini

Nah, sejak 2020, sejumlah pembangunan untuk pengembangan pariwisata dilaporkan sedang berlangsung di Taman Nasional Komodo, yang juga masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.

Sejumlah lembaga dan organisasi di Indonesia dan internasional menyoroti proyek tersebut, selebritas yang peduli pada isu ini juga menyampaikan protesnya, karena "Jurrasic Park"ini dianggap mengancam habitat asli komodo.

"Apa yang mau diharapkan? Manusia aja dicuekin, apalagi komodo," cuit Fiersa. 

Baca Juga: Imbas Videonya Tendang Andika Kangen Band Munculkan Petisi Boikot di Acara TV, Ternyata Ini Alasan Ayu Ting Ting Lakukan Hal Tak Pantas Tersebut

"Maaf kan kami komodo ... hotel dll bukan habitat mu, yang kami ajak bicara hanyalah tembok uang tanpa hati . Batu. Semoga reinkarnasi nya pada jadi kecoak nanti," tulis Melanie. 

"Ambil aja bos semuanya. Duitin semuanya. Kalimantan sawitin semuanya, bikin kaya yang punya duit. Pulau komodo bikin bangunan yg akan buat kaya investor yg ga tau orang manatuh,” cuit Bintang Emon pada Oktober tahun lalu tak digubris. (*)