Tertunduk Sambil Menangis Minta Maaf, Oknum Perawat Tersangka Vaksin Covid-19 Kosong Akui Suntik 599 Orang di Hari Kejadian, Pelaku Ngaku Cuma Ingin Lakukan Hal Ini

Rabu, 11 Agustus 2021 | 09:42
istimewa

Terancam satu tahun mendekam di penjara akibat ulahnya, EO, oknum perawat yang menyuntikan vaksin kosong terlihat terus menangis sesenggukan.

GridHot.ID - Beberapa waktu lalu viral kasus oknum perawat menyuntikkan vaksin covid-19 kosong.

Melansir Tribunsumsel.com, seorang perawat berinisial EO kini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus tersebut.

Ia menangis sesenggukan saat membuat pengakuan saat diekspose di Mapolres Metro Jakarta Utara.

Saat dieskpose dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Utara, EO yang mengenakan kemeja putih senada dengan maskernya terus-terusan menunduk.

Dilansir dari TribunJakarta.com, terancam satu tahun mendekam di penjara akibat ulahnya, oknum perawat yang menyuntikan vaksin kosong terlihat terus menangis sesenggukan.

Hal itu dilakukannya saat dihadirkan polisi di hadapan awak media saat diungkapnya kasus tersebut di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (10/8/2021).

Oknum perawat berinisial EO itu telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.

Dia dinilai lalai dalam melaksanakan penyuntikan vaksin.

Baca Juga: Mau ke Apotek dan Tempat Ibadah Harus Punya Sertifikat Vaksin Covid-19, Jakarta Siap Longgar dengan Syarat Ketat, 10 Tempat Ini Hanya Boleh Dikunjungi Mereka yang Sudah Divaksin

Akibat perbuatannya, EO terancam mendekam selama satu tahun di penjara.

Dia disangkakan melanggar pasal 14 Undang-undang RI nomor 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular.

"Ancamannya 1 tahun penjara. Ini masih berproses," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat menjabarkan kasus vaksin kosong.

Saat dieskpose dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Utara, EO yang mengenakan kemeja putih senada dengan maskernya terus-terusan menunduk.

Dia tak kuasa menatap kamera awak media saat Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjabarkan keterangan persnya terkait kasus ini.

Saat diberikan kesempatan memberikan pernyataan, oknum perawat dari salah satu rumah sakit di Jakarta itu tak kuasa menangis.

Ia sesenggukan sambil meminta maaf ke beberapa pihak, mulai dari peserta vaksin yang disuntiknya sampai seluruh masyarakat Indonesia.

"Saya meminta maaf, terlebih terutama kepada orangtua dan anak yang saya telah vaksin," kata EO di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (10/8/2021).

"Saya juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah keresahan oleh kejadian ini," ucapnya.

Baca Juga: Jadi Andalan Eropa dan Amerika Serikat, Vaksin Covid-19 Buatan Moderna dan Pfizer Kini Juga Disuntikkan ke Rakyat Indonesia, Ini Efek Sampingnya Setelah Penyuntikan

Akui Tak Miliki Niat Apapun

EO mengaku tak memiliki niat apapun di balik tindakannya menyuntik vaksin kosong terhadap peserta vaksinasi.

Ia mengaku hanya ingin menjadi relawan dalam rangka penanganan Covid-19.

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya tidak ada niat apapun. Saya murni hanya ingin membantu menjadi relawan memberikan vaksin," kata dia.

EO juga mengungkap bahwa pada 6 Agustus 2021 lalu, dirinya telah memberikan vaksin Covid-19 terhadap 599 orang.

"Saya akan mengikuti segala proses, akan saya jalani. Saya mohon maaf. Hari itu saya vaksin 599 orang, saya minta maaf," ucap dia.

Kronologi

Terungkapnya kasus ini berawal dari unggahan viral di media sosial yang merekam tindakan EO saat menyuntikkan vaksin kepada BLP di salah satu sekolah di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat (6/8/2021).

Dalam video yang beredar, EO terlihat menyuntikkan jarum kosong atau tanpa cairan vaksin ke lengan kiri BLP.

Dok Polres Metro Jakarta Utara via TribunJakarta.com

Konferensi pers terkait kasus suntik vaksin Covid-19 kosong, Selasa (10/8/2021) di Mapolres Jakarta Utara

Berbekal video viral yang beredar, aparat Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara kemudian melakukan penyelidikan.

Polisi menelusuri sekolah tempat vaksinasi diselenggarakan dan mencari keberadaan penyuntik vaksin kosong seperti yang ada dalam video.

Baca Juga: Marak Tren Cetak Sertifikat Vaksin untuk Permudah Belanja, Jubir Kominfo Peringatkan Soal Bahaya dan Resiko Dibaliknya

Dari sana, polisi kemudian mengamankan EO yang tak lain adalah tenaga kesehatan dalam video viral tersebut.

"Dilakukan pendalaman oleh teman-teman Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara dan berhasil mengamankan saudari EO inisialnya, ini adalah tenaga kesehatan yang pada saat itu melakukan penyuntikan, yang sesuai ada di video viral tersebut," jelas Yusri.

EO diketahui merupakan perawat dari salah satu rumah sakit yang memang pada 6 Agustus lalu bertugas menjadi vaksinator di salah satu sekolah di Penjaringan.

Ketika melakukan tugasnya, EO dinilai lalai karena menyuntikkan vaksin kosong terhadap salah satu peserta.

Selain mengamankan EO, polisi juga menyita barang bukti berupa satu botol vial vaksin, sebuah syringe atau suntikan, alat pelindung diri, hingga sepasang sarung tangan.

Viral di Media Sosial

Sebelumnya, unggahan viral di media sosial menarasikan adanya dugaan penyuntikan vaksin Covid-19 kosong yang diberikan kepada remaja di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara.

Tangkap layar Youtube Kompascom Reporter on Location

Video yang menampilkan proses suntik vaksin Covid-19 kosong oleh EO kepada BLP

Dalam unggahan yang juga disertakan video, salah satunya oleh akun Twitter @Irwan2yah, petugas kesehatan menghujamkan jarum suntik ke lengan sebelah kiri remaja tersebut.

Baca Juga: China Enteng Tebar Janji Bakal Siapkan 2 Miliar Dosis Vaksin Covid Sampai Akhir 2021, Berapa Jatah Indonesia?

Setelah diteliti, ternyata jarum suntik yang ditancapkan ke remaja tersebut kosong.

Menurut keterangan dalam video, penyuntikan vaksin kosong tersebut terjadi di salah satu sekolah di wilayah Penjaringan.

"Kejadian di Sekolah *****. Tgl. 6/8/21. Jam 12.30 suntik vaksin, ternyata suntik kosong. Setelah Protes dan cuma kata maaf, akhirnya di suntik kembali. Sebarkan agar Suster tersebut diproses," tulis akun @Irwan2yah dalam keterangan unggahan tersebut, seperti dilihat pada Senin (9/8/2021).

Kasudin Kesehatan Jakarta Utara dr. Yudi Dimyati menegaskan, penyelenggara vaksinasi di sekolah tersebut bukan pemerintah setempat.

Tangkap layar Youtube Kompascom Reporter on Location

Video yang menampilkan proses suntik vaksin Covid-19 kosong oleh EO kepada BLP

Pihak penyelenggara tidak bekerjasama dengan tenaga kesehatan dari puskesmas maupun RSUD dalam kegiatan vaksinasi tersebut.

"Nakesnya dari swasta ya, dari pihak penyelenggara. Bukan dari puskesmas, bukan dari RSUD," kata Yudi saat dikonfirmasi, Senin (9/8/2021).

Menurut Yudi, saat ini pihak penyelenggara sudah meminta maaf kepada pemerintah soal kasus yang ramai diperbincangkan ini.

Baca Juga: Mantan Menteri SBY Usulkan Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Para Penerima Bantuan Sosial, Ternyata Masalah Ini Jadi Alasan Utamanya

(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber TribunJakarta.com, TribunSumsel.com