Find Us On Social Media :

Virus Marburg yang Mematikan Sekelas Ebola Kini Hantui Dunia, WHO Peringatkan Kebangkitannya, Ini Deretan Gejalanya yang Mirip Demam Berdarah

(ilustrasi) virus Marburg yang ditemukan di Guinea, Afrika.

Selama fase penyakit yang parah, pasien mengalami demam tinggi.

Virus tersebut juga memengaruhi istem saraf pusat yang mengakibatkan kebingungan, lekas marah dan agresi.

Pada fase akhir, yaitu hari ke 15 setelah terinfeksi, pasien juga bisa mengalami orchitis atau radang testis.

Baca Juga: Nggak Main-main, Inilah Taksiran Kerugian Ayu Ting Jika Benar-benar Diblakclist dari TV

Dalam kasus yang fatal, kematian biasanya terjadi antara hari kedelapan dan sembilan hari setelah onset atau awal terjadinya penyakit, biasanya didahului dengan kehilangan darah yang parah dan syok.

Belum ada pengobatan yang terbukti tersedia untuk infeksi virus Marburg.

Namun, berbagai perawatan potensial termasuk produk darah, terapi kekebalan dan terapi obat saat ini sedang dievaluasi.

Untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka yang terinfeksi, perawatan bisa dilakukan melalui rehidrasi dengan cairan oral atau intravena dan pengobatan gejala spesifik.

Baca Juga: Biasanya Dielu-elukan, Sikap Lesti Kejora Dinilai Berubah Hingga Bikin Banyak Orang Emosi, 'Dede yang Dulu Sudah Tidak Terlihat', Kenapa?