Find Us On Social Media :

Gedungnya Berdiri Menjulang Jadi di Jantung Kota Jakarta, Inilah Investor-investor Kelas Kakap Pemilik Pencakar Langit Tertinggi di Indonesia

Ilustrasi gedung pencakar langit

Gridhot.ID - Indonesia merupakan negara yang terus menekan kemajuannya.

Salah satu indokatornya adalah terdapatnya bangunan-bangunan gedung pencakar langit di beberapa daerah terutama di Ibu Kota Jakarta.

Autograph Tower yang menjadi bagian dari kompleks pengembangan mixed use Thamrin Nine, merupakan pencakar langit tertinggi di Indonesia.

Baca Juga: Hot News! Janda Alvin Faiz Diam-diam Punya Banyak Pabrik Uang, Ini Sumber Pendapatan Larissa Chou yang Jarang Diketahui Orang, Pantas Tak Minta Gono-gini Dibagikan

Tak lama lagi, pembangunannya akan segera rampung.

Gedung ini dirancang dengan ketinggian 382,9 meter yang mencakup beragam fungsi, mulai dari apartemen, apartemen servis, area ritel komersial, hotel, hingga perkantoran.

Kendati masih dalam tahap penyelesaian, Autograph Tower dianggap sebagai pencakar langit tertinggi di Indonesia karena secara struktural dan arsitektural telah menembus 382,9 meter.

Dengan ketinggiannya ini, Autograph Tower masuk kategori supertall atau lebih dari 300 meter, mengalahkan pemegang rekor gedung tertinggi eksisting yang sudah beroperasi, yakni Gama Tower milik Gama Land.

Baca Juga: Lapas Gunung Sindur Geger, Habib Bahar Aniaya Ryan Jombang Gara-gara Ogah Bayar Utang, Pengacara Sang Pembunuh Berantai Beberkan Fakta Ini

Lokasi Thamrin Nine sangat strategis dan dikelilingi pusat transportasi publik, seperti halte Transjakarta, yang terkoneksi langsung ke MRT, dan Commuter Line sehingga memberikan kemudahan akses menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Berada di jantung kota Jakarta dan memiliki sejumlah fasilitas lengkap, membuat pembangunan mixed use Thamrin Nine ini menelan investasi senilai Rp 7 triliun.

Sebelum konstruksi mencapai struktur atas, angka investasi yang disebutkan sebesar Rp 6 triliun.

Baca Juga: Hot News! Namanya Tercoreng Usai Dituding Hina Orang Indonesia, Sunny Dahye Gandeng Pengacara Laporkan Akun Anonim Hingga Minta Maaf: Aku Tidak Sempurna

Thamrin Nine dimiliki dan dikembangkan PT Putra Gaya Wahana (PGW), sebuah perusahaan yang bergerak di sektor properti.

PGW didirikan pada tahun 1993, dan dikenal karena Gedung UOB-nya, yang merupakan salah satu gedung jangkung paling khas menghiasi cakrawala koridor Thamrin.

Sukses dengan gedung ini, PGW pun mengubah wajah Jakarta dengan mengembangkan Thamrin Nine.

Kawasan ini menawarkan banyak pilihan bagi warga Jakarta, mulai dari tempat tinggal, gedung olahraga, pusat ritel dan hiburan, hingga hotel berbintang 4 dan 6.

Baca Juga: Mantan Terindah Ayu Ting Ting Terugkap, Disebut Kerap Bawakan Bekal untuk Sang Biduan, Ini Sosoknya yang Buat Ceo Trans Media Tercengang

Namun, jauh sebelum menorehkan rekam jejak di sektor properti, ternyata PGW memiliki bisnis inti berupa industri tekstil.

Sayangnya, industri tekstil mengalami titik balik dan mengalami perlambatan sejak kurun 2009 hingga kemudian jatuh.

Kejatuhan industri tekstil ditandai bangkrutnya ratusan perusahaan tekstil di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pada 2019, tercatat 188 perusahaan gulung tikar.

Baca Juga: 20 Tahun Bersembunyi, Pemimpin Taliban Akhirnya Akan Menunjukkan Diri Pada Dunia, Ini Janjinya Pada Rakyat Afghanistan

PGW pun banting setir ke industri properti yang lebih menjanjikan peluang dan keuntungan lebih besar ketimbang tekstil.

Sosok penting di balik transformasi PGW adalah Alvin Gozali.

Dalam perbincangan dengan Kompas.com, saat peresmian groundbreaking Thamrin Nine, dia mengatakan, sektor properti dipilih karena sangat menjanjikan.

"Tekstil sudah redup (sunset), sementara properti tengah tumbuh dengan prospek yang sangat menjanjikan (sunrise). Terlebih untuk properti kelas atas. Pemainnya sedikit, pasokan terbatas, tetapi permintaan tinggi," ungkap Alvin.

Baca Juga: Program TV Berkurang, Sule Tiba-tiba Banjir Kritik Hingga Dibandingkan dengan Andre Taulany Saat Promosikan Acaranya Ini, Ada Apa?

Dia melanjutkan, Jakarta adalah pasar paling potensial dibanding sejumlah negara Asia Tenggara.

Selain karena demografi populasinya terbesar, juga daya beli tinggi yang tidak diimbangi pasokan memadai, khususnya untuk kelas mewah.

Pada 2014, PGW mulai agresif merealisasikan orientasi bisnisnya dengan mengembangkan Thamrin Nine.

Baca Juga: Hot News! Ayah Rozak Padahal Sudah Dapat Surat Teguran RT dan Edaran Wali Kota Depok, Orang Tua Ayu Ting Ting Ngotot Tetap Gelar Lomba 17 Agustusan

Megaproyek Thamrin Nine ini menempati area seluas 5,2 hektar.

Di dalamnya terdapat properti eksisting yang telah beroperasi, yakni UOB Plaza dengan berbagai fasilitas pelengkap, seperti ANZ Square Podium, Thamrin Nine Ballroom, dan EXIM Melati.

Mereka juga memiliki portofolio Gedung Cokro 88 dan Gedung Sungai Gerong.

Selain menggarap Thamrin Nine, PGW juga merancang pengembangan properti komersial di BSD City, Cibinong, Lebak Bulus, MT Haryono, dan Uluwatu, Bali.

Baca Juga: Aman, Nama Nino Dipastikan Tak Terseret Kasus Tes DNA Ilegal, Berikut Sinopsis Ikatan Cinta 19 Agustus 2021

Di Cibinong, mereka telah menyiapkan lahan seluas 20 hektar yang sudah diakuisisi sejak 2012.

Di ibu kota Kabupaten Bogor itu, PGW akan membangun apartemen, perkantoran, hotel, ruko, dan pusat belanja.

Sementara di Uluwatu, lahan seluas 4 hektar akan mereka manfaatkan sebagai kawasan resor terpadu lengkap dengan apartemen dan hotel.

Sedangkan di BSD City telah dibangun hotel bintang 4 dan pusat perbelanjaan.(*)

Baca Juga: Kepalang Malu Terlibat Skandal, Aktris Ini Berbulan-bulan Mengurung Diri Karena Hamil di Luar Nikah, Usia 18 Tahun Sudah Jadi Janda