Menurut Menlu, tim evakuasi membawa 26 WNI, termasuk staf KBRI, 5 WN Filipina, dan 2 WN Afghanistan (suami dari WNI dan staf lokal KBRI).
Seorang WNI yang berada di Kabul menceritakan apa yang ia saksikan saat Taliban menguasai ibu kota Afghanistan.
Kondisi yang ia sebut sebagai ‘terjadi kepanikan dan ketakutan’.
Kementerian Luar Negeri RI, terkait pemerintahan Afghanistan setelah dikuasai Taliban, menyatakan bahwa ‘prosesnya masih sangat cair’ dan masih akan menunggu perkembangan selanjutnya.
Nostalgiawan Wahyudhi, peneliti politik Timur Tengah dari LIPI, menilai langkah itu sudah tepat dengan tak gegabah mengakui maupun sebaliknya, menolak pemerintahan baru bentukan Taliban.
Seorang WNI yang tak ingin namanya disebut demi alasan keamanan, memberi kesaksian, menggambarkan suasana di ibukota Afghanistan, Kabul, pada Minggu (15/8/20219) sebagai sebuah situasi ‘belingsatan’.
Manusia berhamburan di jalanan, pengendara mobil sudah tak lagi mengikuti aturan.
Dia mengingat dengan bak, bahwa makluman siaga 1 yang dikeluarkan pihak keamanan terbit sebelum jam makan siang, sekitar 10 pagi.