Find Us On Social Media :

Angka Pemberian ASI Eksklusif Ibu Pekerja Meningkat Tajam Selama Pandemi Corona, Dr. Ray Wargiu Basrowi: Cuti Melahirkan Harus Naik Jadi 6 Bulan!

Dokter Ray Wagiu Basrowi sarankan cuti melahirkan jadi 6 bulan, ini alasannya

Gridhot.ID- Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama lebih dari setahun telah menjadi momok bagi seluruh lapisan masyarakat.

Hal ini juga dirasakan oleh kalangan ibu menyusui.

Tak jarang keraguan dan ketakutan akibat ketidakpastian di masa pandemi ini menyerang mental ibu menyusui di Indonesia.

Baca Juga: Puji Jokowi Setinggi Langit Karena Mau Gelontorkan Ratusan Triliun Rupiah untuk Tangani Covid-19, IDI Kecewa dengan Pejabat di Bawah Sang Presiden, Ini Alasannya

Terlebih lagi dengan maraknya hoax yang beredar di dunia maya, serta kurangnya pengetahuan ibu tentang tata laksana menyusui di masa pandemi Covid-19.

Keraguan ibu menyusui diperparah oleh masih terbatasnya kesiapan tenaga dan fasilitas kesehatan dalam pelayanan ASI Eksklusif dan laktasi di Indonesia.

Berdasarkan riset yang dilakukan wadah promosi dan advokasi kesehatan Health Collaborative Center (HCC), 62% tenaga kesehatan di layanan primer di Indonesia kesulitan mempertahankan ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama masa pandemi.

Baca Juga: Sah Sandang Status Baru, Rizky Billar dan Lesty Kejora Pamer Kemesraan di Atas Ranjang, Begini Pemandangan Pagi Pasangan Baru Tersebut

Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK yang memperoleh gelar Magister Kedokteran Kerja (MKK) serta Doktor (PhD) Bidang Ilmu Kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengungkapkan bahwa tingginya angka tenaga kesehatan Indonesia yang kesulitan mempertahankan pemberian ASI eksklusif terjadi akibat banyak faktor.

Kepada Gridhot.ID, dokter Ray yang aktif membagikan edukasinya melalui Instagram @ray.w.basrowi mengatakan, “Salah satunya penyebabnya adalah ketidaktersediaannya layanan antenatal care atau pemantauan kehamilan dan menyusui secara daring. Sementara, hampir 50% pasien ibu hamil dan menyusui memutuskan untuk mengurangi jumlah kunjungan. Juga terkait adanya pembatasan, posyandu dan puskesmas mengurangi pelayanan ibu hamil dan menyusui selama masa pandemi”.

Sesuai penelitian desertasi Dr Ray tentang ‘Developing Workplace Lactation Promotion Model in Indonesia’ yang dipublikasikan di Archives of Public Health, promosi laktasi pada pekerja perempuan berpotensi efektif untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja menyusui yang harus kembali bekerja setelah cuti melahirkan.

Baca Juga: Dituding Lakukan Perselingkuhan Hingga 2 Saudara Ipar lakukan Ini, Istri Kenang Mirdad Auto Dikulik Sosoknya, Terungkap Hobi dan Bisnis yang Dijalaninya Kini