Find Us On Social Media :

Bersumpah ke Amerika Tak Akan Kembali ke Medan Perang, Mantan Tahanan Guantanamo Ini Sekarang Justru Jadi Menteri Taliban, Berikut Sosok Sang Menhan

Mullah Abdul Qayyum Zakir

Gridhot.ID - Taliban dikabarkan mulai menyusun pemerintahannya di Afganistan usai berhasil melakukan perebutan.

Nama-nama anggota kawakan Taliban pun kembali muncul untuk diberi jabatan.

Salah satunya adalah seorang mantan tahanan Teluk Guantanamo ditunjuk sebagai penjabat menteri pertahanan Taliban.

Sosok tersebut adalah Mullah Abdul Qayyum Zakir.

Baca Juga: Diterpa Isu Keretakan Rumah Tangga, Celine Evangelista Beberkan Hubungannya Kini dengan Stefan William, Akui Masa Bodoh Terhadap Hal Ini

Dilansir dari Kompas.com, Mullah Abdul Qayyum Zakir lahir pada 1973, dibebaskan dari kamp terkenal yang berbasis di Kuba, yang dikelola oleh AS, selama Kepresidenan George W Bush pada 2007, menurut sumber berita Arab.

Dia awalnya ditangkap oleh pasukan AS setelah melakukan invasi ke Afghanistan pada 2001.

Zakir dikabarkan ditandai dengan nomor delapan saat berada di penjara.

Baca Juga: Pernikahan di Ujung Tanduk Setelah 5 Tahun Bersama, Aktris Ini Ngaku Tak Lagi Mencintai Suaminya, Alasan di Baliknya Mengejutkan

Setelah memberi tahu para pejabat Amerika bahwa dia tidak berniat kembali ke medan perang, dia akhirnya dibebaskan.

Namun setelah dibebaskan, ia diyakini mengarahkan operasi militer di Helmand sebelum mengambil alih sebagai komandan militer umum Taliban.

Pada Selasa (24/8/2021), saluran berita Arab mengutip Al-Jazeera mengutip sumber-sumber Taliban, melaporkan bahwa Zakir sekarang menjadi menteri pertahanan kelompok itu.

Zakir dikatakan sebagai “teman pribadi” Ismail Qaani (kepala pasukan elite Quds Iran), dan sebelumnya telah menerima sistem senjata canggih dari tetangga Timur Tengah itu.

Baca Juga: Sama-sama Lahir di Indonesia, Ini Bedanya Vaksin Merah Putih dan Vaksin Nusantara

Menurut situs berita Arab Alarby, Zakir bertanggung jawab atas pasukan yang memasuki istana kepresidenan Afghanistan di Kabul awal bulan ini, setelah pemerintahan resmi yang dipimpin oleh presiden Ashraf Ghani runtuh.

Daily Mail melaporkan pada Selasa (24/8/2021), Zakir juga dikatakan sebagai penentang keras pembicaraan damai yang terjadi antara Taliban dan pemerintah Afghanistan sebelum pengambilalihan.

Lahir di Provinsi Helmand, Zakir dilaporkan bermigrasi dari Afghanistan ke Pakistan setelah menyelesaikan sekolah.

Dia bergabung dengan salah satu partai politik yang berjuang melawan pendudukan Soviet di negara itu, yang berakhir pada 1989.

Baca Juga: Pajang Foto dan Tulis Kalimat Manis untuk Mulan Jameela, Ahmad Dhani Malah Banjir Cibiran Gara-gara Hal Ini

Zakir kemudian bergabung dengan Taliban yang baru terbentuk setelah muncul di bawah kepemimpinan Mullah Omar.

Ketika dia ditangkap pada 2001, Zakir adalah wakil kepala baru dari Taliban dan kemudian dikenal sebagai Abdullah Ghulam Rasoul, menurut New York Times.

Pada sidang 2007, Zakir mengatakan kepada pejabat Amerika bahwa dia ingin kembali ke rumah dan bergabung dengan keluarganya, bekerja di tanahnya, dan membantu keluarganya.

“Saya telah melihat gambar-gambar bahwa Afghanistan sedang dibangun kembali, dan saya senang bahwa Amerika sedang membangun kembali negara saya. Saya tidak melihat alasan mengapa saya harus melawan Amerika,” tambahnya dalam persidangan saat itu.

Baca Juga: Sebut Banyak yang Ingin Mempersunting Lesti Kejora Sebelum Jatuh ke Pelukan Rizky Billar, Ulama Kondang Ini Blak-blakan Sempat Berniat Jodohkan Sang Pedangdut dengan Putranya

Zakir dikenal karena kemampuan taktisnya di medan perang dan memiliki pengaruh besar di Afghanistan selatan selama pemberontakan Taliban melawan Inggris, AS dan pasukan Barat lainnya.

Zakir dilaporkan ditangkap oleh pihak berwenang Pakistan pada 2010 sebelum dibebaskan tanpa penjelasan.

Pada saat itu, ia diyakini telah menjadi wakil Mullah Omar, setelah penangkapan sebelumnya terhadap mantan komandan kedua Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar.

Mantan komandan Taliban Mullah Abdul Salaam Rocketi, yang kemudian menjadi anggota parlemen Afghanistan, sebelumnya mengatakan bahwa Zakir adalah “komandan medan perang legendaris”.

Baca Juga: Benih Cinta Baru Muncul Setelah Resmi Jadi Nyonya Ahok, Puput Nastiti Devi Bongkar Tabiat Mantan Veronica Tan Ini yang Buatnya Tak Kuasa Menolak

"Ketenarannya membawanya ke perhatian Mullah Omar, dan keduanya menjadi dekat dari waktu ke waktu," tambahnya.

Mantan komandan lainnya mengeklaim di CS Monitor bahwa Zakir sangat berpengalaman soal aturan Islam.

Dia terluka beberapa kali, termasuk di akhir 1990-an oleh bom yang juga menewaskan empat teman dekatnya.

Berita promosi Zakir muncul setelah Joe Biden mengabaikan permintaan Perdana Menteri Boris Johnson dan sekutu lainnya untuk memperpanjang batas waktu evakuasi Kabul hingga melampaui 31 Agustus.

Taliban memperingatkan tidak akan menoleransi penundaan kepergian pasukan Barat.(*)

Baca Juga: Hidupnya Kini Berubah 180 Derajat, Dulu Dicemooh Gegara Kerja Serabutan di Negeri Orang, Kini Mantan Artis FTV Ini Berhasil Miliki Perusahaan Sendiri di Negeri Kincir Angin