Find Us On Social Media :

Terletak di Jurang Terjal dengan Kemiringan 90 Derajat, Petugas Evakuasi Jasad Gabriela Meilani Baku Tembak dengan KKB Papua

Petugas diberondongi tembakan oleh KKB Papua saat akan evakuasi jenazah Gabriela Meilan

GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah melakukan aksi teror terhadap warga sipil.

Melansir Serambinews.com, kali ini, teror tersebut terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Dua tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Baca Juga: Teman-temannya Ditelanjangi hingga Dilempar ke Jurang, Nakes Selamat Ini Ceritakan Tragedi Sadis Puskesmas Kiwirok yang Dibumihanguskan KKB

Mereka hilang usai aksi pembakaran puskesmas dan rumah tenaga medis dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo pada Senin (13/9/2021).

Selain merusak sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, sekolah dan bank, KKB juga tak segan-segan melukai warga sipil.

Dilansir dari Tribunnewsbogor.com, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menembaki petugas yang mengevakuasi jenazah suster Gabriela Meilani dari jurang sedalam 300 meter di di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua.

Baca Juga: Jatuh Tumbang Temui Ajal Tertembus Peluru Satgas Pamtas 403/WP, Jasad Komandan Operasi KKB Elly Bidana Dibawa Kabur Pasukannya

Gabriela Meilani adalah korban tewas saat KKB Papua menyerang Puskesmas Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Senin (13/9/2021).

Menurut Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, sempat terjadi baku tembak dan aparat akhirnya berhasil memukul mundur KKB.

Baca Juga: Dokter Ditendang ke Jurang dan Para Perawat Ditusuk Juga Hampir Dibakar Hidup-hidup, Nakes Kisahkan Detik-detik Kejamnya KKB Papua Saat Serang Puskesmas Kiwirok

"Selama proses evakuasi, personel gabungan TNI-Polri sempat mendapatkan gangguan tembakan dari KKB yang dilakukan dari seberang jurang lokasi jenazah Suster Gabriela ditemukan," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, Jumat (17/9/2021).

"Gangguan ini dapat diatasi oleh personel," katanya.

Kamal mengatakan selain diganggu oleh KKB, aparat juga kesulitan mengevakuasi jenazah korban karena kondisi medan yang berbahaya.

Baca Juga: Tewas Diterjang Peluru Satgas Yonif 403/WP, Inilah Sosok Elly Bidana Komandan Batalyon KKB Papua, Lamek Taplo Umumkan Berita Kematian

Jenazah sang suster berada di jurang yang terjal dengan kemiringan 90 derajat. Menurutnya evakuasi jenazah membutuhkan waktu sekitar 2 jam.

"Kondisi medan yang terjal dengan kemiringan 90 derajat dan kedalaman 300 meter, membuat personel yang bertugas mengalami kesulitan," ujar dia.

Setelah berhasil diangkat, jenazah sang suster disemayamkan di Koramil Kiwirok dan akan dievakuasi ke Jayapura pada Sabtu (18/9/2021) dengan menggunakan helikopter milik TNI AU.

Baca Juga: Nyawa Komandan Batalyon KKB Melayang, Elly Bidana Tewas dalam Baku Tembak dengan TNI di Distrik Kiwirok, 1 Satgas Yonif 403/WP Terluka

9 Nakes dievakuasi ke Jayapura

Sementara itu, sebanyak sembilan dari 11 tenaga kesehatan dan 1 personel TNI korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Jayapura, Jumat (17/9/2021) dievakuasi.

Yakni Komando Operasi Gabungan (Koopsgab) TNI Papua yang mengevakuasi para nakes yang selamat dari kekejaman KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Baca Juga: Satu Nakes Masih Hilang, Begini Situasi Terkini Distrik Kiwirok Pasca Serangan KKB Lamek Taplo, Kodam 751 Cenderawasih Turunkan 1 Pleton Pasukan

Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi mengungkapkan, 9 tenaga kesehatan tersebut lantas mendapatkan perawatan karena terluka.

"Pada sortie pertama ini kita berhasil mengevakuasi 10 orang terdiri dari 1 prajurit TNI yang mengalami luka tembak dan 9 tenaga kesehatan, yaitu 1 dokter, 3 perawat wanita dan 5 mantri," ujar Bambang, dalam keterangan tertulis, Jumat.

Bambang mengatakan, satu korban meninggal dunia atas nama Gabriella Meilani juga akan segera dievakuasi dari Distrik Kiwirok.

Baca Juga: Jatuh di Wilayah Markas KKB Papua Pimpinan Zakius, Penampakan Puing Pesawat Rimbun Air Bikin Syok, 3 Kru Ditemukan Meninggal Dunia

Ia menyebutkan, jurang yang terjal serta cuaca buruk membuat evakuasi para tenaga kesehatan dan jenazah Gabriella Meilani mengalami penundaan yang sedianya dilakukan Kamis (16/9/2021).

"Sehingga proses evakuasi 10 orang baru dapat dilaksanakan hari ini," katanya.

Bambang menegaskan, saat ini Kodam XVII/Cenderawasih telah mengirimkan tambahan pasukan untuk melaksanakan pengamanaan serta pengejaran terhadap KKB di wilayah Distrik Kiwirok dan sekitarnya.

Baca Juga: 4 Jam Baku Tembak dengan TNI Hingga Prada Ansar Terluka, Inilah Rekam Kejahatan KKB Lamek Taplo, Teror Semakin Brutal Usai Anak Buahnya Ditangkap

"Untuk melaksanakan pengejaran dan penangkapan baik hidup ataupun mati terhadap para pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut," tegas dia.

Bambang menambahkan bahwa atas instruksi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, Kodam XVII/Cenderawasih memberikan bantuan berupa bahan makanan kepada masyarakat Distrik Kiwirok.

Baca Juga: Dipimpin Lamek Taplo, KKB Papua Bakar Truk dan Alat Berat Milik BUMN di Pegunungan Bintang, Jubir OPM Sebby Sambom: Aksi Ini Peringatan!

Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, mengungkapkan, bahwa masyarakat di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, telah menemukan dua orang tenaga kesehatan yang sempat hilang pasca-penyerangan oleh KKB, pada Senin (13/9/2021).

"Rabu (15/9/2021) pukul 15.30 WIT, bertempat di Distrik Kiwirok, telah ditemukan dua orang tenaga medis yang hilang pasca penyerangan oleh KKB," ujar Kamal, melalui rilis, Kamis (16/9/2021).

Dari dua korban penyerangan yang ditemukan di dalam jurang dengan kedalaman 30 meter, salah satunya telah meninggal dunia.

Baca Juga: Senjata Anggota KKB Papua Lamek Taplo Tercetak Buatan Amerika Serikat, TNI Bongkar Fakta Mengejutkan Asal Muasalnya

"Pukul 16.30 WIT, personel gabungan tiba di lokasi terlemparnya kedua korban, dan di temukan korban Kristina Sampe Tonapa dalam keadaan hidup, sementara untuk korban lain bernama Gabriela Meilan dalam keadaan meninggal dunia," kata Kamal.

Aparat keamanan gabungan kemudian mengevakuasi Kristina Sampe Tonapa dari jurang dan selanjutnya dibawa ke Pos Pamtas 403/WP guna mendapatkan perawatan medis. Namun, jenazah Gabriela Meilan, belum dapat dievakuasi.

"Pada saat akan dilakukan evakuasi terhadap Gabriela Meilan, cuaca memburuk dan medan yang sangat terjal sehingga tim menunda evakuasi pengangkatan jenazah," tutur Kamal.

Baca Juga: Berhasil Dilumpuhkan Satgas Newangkawi, Mantan Anggota TNI Senat Soll Masih Jalani Perawatan, Berikut Jejak Kriminalnya dengan KKB di Tanah Papua

Sosok Gabriela Meilan

Diketahui saat itu suster Gabriela Meilan masih berusia 22 tahun.

Keluarga Gabriela Melani berharap pihak keamanan dapat menindak tegas para pelaku.

Baca Juga: Gerak-geriknya Sudah Dicurigai Masyarakat Kampung, 2 Anggota KKB Papua Diringkus TNI Beserta 5 Pucuk Senjata Api, Ini Identitas Pelaku

Meri Beisanda yang merupakan tante dari Gabriela Melani mengaku sedih atas meninggalnya Gabriela dengan cara yang tidak manusiawi.

Dikatakan, keponakannya ini rela memberikan pelayanan kesehatan tanpa pamrih.

"Ponakan saya ini tugasnya mulia. Memberikan pelayanan kesehatan tanpa pamrih, tapi kenapa harus dibunuh dengam keji seperti itu," kata Meri kepada awak media termasuk Tribun-Papua.com, Jumat (17/9/2021) di Makodam XVII/Cenderawasih, Jayapura.

Baca Juga: Kecurigaan TNI Buahkan Hasil Nyata, Yonif Para Raider 501/BY Temukan Honai Persembunyian Senjata KKB Sabinus Waker, Begini Kronologinya

Selain itu, kata Meri, tenaga kesehatan yang bertugas di Pegunungan Bintang tak ada sangkut pautnya dengan politik yang sedang berkembang di tanah Papua.

"Mereka itu hanya melayani kesehatan. Saya harap, TNI dan Polri dapat menindak mereka (KKB)," harapnya.

Di tempat yang sama Komandan Korem (Dandrem) 172/PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan, mengatakan hingga kini pihaknya masih berupaya melakukan evakuasi jenazah Gabriella dari jurang.

Baca Juga: 3 Buah Hatinya Jadi Yatim Seketika, Ini Sosok Kapten Dirham Anak Buah Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, Gugur Diserang 50 Anggota KKB Papua

"Jenazahnya sudah kami temukan namum belum bisa dievakuasi karena keterbatasan alat. Hari ini, tim sudah membawa alat dan diupayakan juga hari ini dievakuasi," kata Izak.

Dikatakan, medan yang terjal menghambat proses evakuasi tersebut.

Baca Juga: Tak Mau 4 Prajuritnya Gugur Sia-sia, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa Janji Kejar KKB Papua Penyerang Posramil Kisor ke Manapun Mereka Bersembunyi, Tim Ini yang Bakal Diluncurkan

"Teman (nakes) dari Gabriella sudah berhasil kami evakuasi. Sedangkan Gabriella hari ini baru bisa dilakukan," ujarnya.

"Kalau cuaca cerah, hari ini atau besok baru jenazah dievakuasi ke Jayapura," sambungnya.

Seperti diberitakan, aksi keji itu terjadi pada Senin (13/9/2021) pukul 09.30 WIT, yakni pembakaran Kantor Kas Bank Papua, pasar, Puskesmas, dan SD Inpres di Kiwirok, Kabupaten Pegununungan Bintang, Provinsi Papua.

Baca Juga: Subuh-subuh Dengar Suara Orang Lari Diikuti Tembakan, Begini Kesaksian Perawat yang Rumahnya Mendadak Digedor Saat KKB Bunuh 4 Prajurit TNI

Aksi pembakaran dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Kejadian bermula saat personel Pos Pamtas Yonif 403/WP melihat 9 orang KKB yang berjarak sekitar 300 meter dengan gelagat mencurigakan.

Melihat hal tersebut selanjutnya 1 regu Satgas Pamtas melakukan pengamatan dan pengintaian. Pukul 08.45 WIT terjadi penyerangan oleh KKB dengan tembakan beberapa kali dari arah bawah Kantor Koramil Kiwirok dan Polsek Kiwirok.

Akibatnya, Prada Ansar anggota Pamtas Yonif 403/WP, menjadi korban saat terjadi kontak tembak dengan KKB di Pegunungan Bintang kini dalam perawatan medis. Namun yang bersangkutan dalam kondisi baik.

Baca Juga: Ditembaki Saat Sembunyi di Bawah Arus Sungai, Pratu Iqbal Ceritakan Kengerian Saat Posramil Kisor Tiba-tiba Diserang 50 Anggota KKB Papua

Sehingga personel TNI-Polri melakukan respon dan terjadi kontak tembak. Pukul 09.30 WIT selanjutnya terjadi aksi pembakaran berturut-turut yang dilakukan oleh KKB pada Kantor Kas Bank Papua Kiwirok, Pasar Kiwirok, Puskesmas Kiwirok, dan SD Inpres Kiwirok.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan pihaknya langsung melakukan penyidikan dan penyelidikan atas kejadian itu.

Lalu berkoordinasi dengan TNI untuk melakukan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Baca Juga: Pimpinan DPR Minta Tindakan Keras di Kasus Penyerangan yang Buat 4 Anggota TNI Gugur, Mayjen I Nyoman Cantiasa Berjanji Bakal Lakukan Ini ke KKB Papua

(*)