"(Lagi) 'saya sampaikan bahwa Olivia telah merekrut CPNS lebih kurang sudah 300 orang dengan nominal, seandainya Rp 50 juta per orang dikali Rp 200 juta, sudah Rp 3 miliar'," ucap Agustin melanjutkan.
Dengan penjelasan tersebut, Agustin pada saat itu meminta Nia Daniaty untuk mempertemukannya dengan Olivia Nathania.
Tak hanya itu, Agustin meminta Nia Daniaty sekaligus menjadi saksi agar kasus diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
"Bu Nia (bilang), 'baik Bu. Karena dia tidak satu rumah dengan saya, saya coba telepon, nanti saya hubungi'. Intinya, karena Olivia sudah janji, besoknya kami diundang ke rumah Bu Nia pukul 7 malam untuk menyelesaikan masalah ini," kata Agustin.
Keesokan harinya, Agustin dan korban yang lainnya untuk keempat kalinya mendatangi rumah Nia Daniaty demi bertemu Olivia Nathania.
Sayangnya, Agustin menyebut Nia Daniaty tidak memenuhi janji. Sebab, setiba di lokasi, rumah sudah digembok dan dijaga tiga petugas keamanan.
"Ternyata rumah kosong, dijaga tiga orang Ambon. Pintunya digembok, 'saya mau masuk'. 'Eenggak bisa bu, saya diamanatkan menjaga rumah', kata penjaganya. 'Saya diundang lho datang ke sini, Bu Nia tahu, saya sudah bicara kemarin. Kemarin juga Olivia diundang datang ke sini'," ungkap Agustin.
Usaha Agustin bertemu Olivia Nathania berakhir sia-sia. Dari sana, ia hanya mendapatkan nomor telepon kuasa hukum Nia Daniaty, Ernest.