"Kami ingin terlibat dalam pertukaran keamanan atau intelijen dengan mitra lain yang berpikiran sama, termasuk Australia, sehingga Taiwan lebih siap menghadapi situasi perang. Kami telah berdiskusi satu sama lain secara pribadi selama beberapa waktu dan kami memahami dukungan Australia dan kami menghargai dukungan Australia," kata Wu.
Pada bulan April, Michael Goldman, seorang diplomat senior Amerika di Canberra, mengkonfirmasi bahwa Australia dan Amerika Serikat sedang mendiskusikan rencana darurat jika konflik militer meletus di Taiwan.
Strategi China terhadap Taiwan tidak hanya militer.
"Selain ancaman militer, mereka telah mendirikan kroni mereka di dalam Taiwan dan mereka menjalankan banyak kampanye informasi yang salah," kata Wu.
Meningkatnya fokus pada Taiwan terkait dengan masalah Presiden Xi Jinping di dalam negeri, kata Wu.
"Kami sangat prihatin jika ketidakpuasan domestik atau perlambatan ekonomi menjadi sangat serius, Taiwan bisa menjadi target," ia memperingatkan.
Pada perayaan seratus tahun Partai Komunis China pada bulan Juli, Xi mengatakan setiap upaya untuk mengkonsolidasikan kemerdekaan Taiwan akan disambut dengan “tindakan tegas”.