Find Us On Social Media :

Nyamar Pakai Nama 'Lafaek', Anak Raja Viqueque Ini Pejuang Integrasi Timor Leste dengan Indonesia, Bantu Operasi Tempur TNI Hingga Cegah Rakyat Timtim Gabung Fretilin

Ilustrasi sejarah Timor Leste atau Timor Timur

Gridhot.ID - 22 tahun lalu, tepatnya pada 19 Oktober 1999 menjadi tahun yang penting bagi Timor Leste.

Pada 19 Oktober 1999, Sidang Umum MPR menyetujui hasil referendum Timor Timur yang artinya Timor Timur lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mengutip Kompas.com, keputusan ini kemudian diatur dalam Ketetapan Nomor V/MPR/1999, yang menyatakan bahwa Ketetapan Nomor VI/MPR/1978 tentang Pengukuhan Penyatuan Wilayah Timor Timur ke dalam NKRI tidak berlaku lagi.

Baca Juga: Lewat Jalur Tikus, Ratusan Warga Timor Leste Tiba-tiba Nekat Masuk ke Indonesia, Padahal Dulu Mati-matian Perang untuk Merdeka, Ada Apa?

Referendum Timor Leste tahun 1999 memang sebuah peristiwa yang disesalkan tapi tidak terhindarkan.

Meski begitu sebenarnya tidak semua rakyat Timor Leste menginginkan berpisah dari Indonesia.

Banyak kisah dari para prajurit TNI yang dulu bertugas di Timor Leste baik dalam operasi tempur dan teritorial yang membuktikan perpisahan lewat kemerdekaan Timor Leste sebagai hal yang disesali banyak pihak.

Seperti diceritakan oleh Purnawirawan TNI AD, Kiki Syahnakri dari pengalamannya bertugas di Timor Leste, yang ia sampaikan lewat bukunya 'Timor Timur The Untold Story'.

Baca Juga: Penantian 10 Tahun Masih Ditolak, Ini Penyebab Timor Leste Tak Kunjung Jadi Anggota ASEAN Meski Puluhan Tahun Merdeka Hingga Penuhi Persyaratan