Sadar Diri, Taiwan Nyatanya Akui Kekuatan Raksasa China, Prajurit Xi Jinping Disebut Bisa Matikan Pelabuhan dan Bandara Penting Mereka dalam Sekali Perintah

Rabu, 10 November 2021 | 19:00
(eng.chinamil.com.cn/ Foto oleh Feng Cheng)

Militer China

Gridhot.ID - Ketegangan antara China dengan Taiwan tak mereda sedikitpun.

Dikutip Gridhot dari Kontan, China nampak sudah memiliki berbagai strategi untuk segera merebut kembali Taiwan kembali ke pelukannya.

Kini Taiwan sendiri berusaha menganalisis segala kemungkinan yang ada.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Kementerian Pertahanan Taiwan mengakui bahwa tentara China mampu memblokade pelabuhan dan bandara kunciTaiwan.

Baca Juga: 9 Tahun Pasca Insiden Penembakan Taliban, Malala Yousafzai Akhirnya Menikah di Inggris, Ini Sosok Suami Peraih Nobel Perdamaian Termuda

Hal tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Taiwan berdasarkan asesmen terbaru mereka mengenai ancaman terbaru dari “Negeri Panda” sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (9/11/2021).

Dalam laporan yang dikeluarkan setiap dua tahun sekali, Kementerian Pertahanan Taiwan pada Selasa menyampaikan bahwa China telah mengampanyekan perang "zona abu-abu".

Kementerian tersebut menambahkan, China melakukan 554 "penyusupan" melalui pesawat-pesawatnya ke barat daya zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan antara September 2020 hingga akhir Agustus 2021.

Pada saat yang bersamaan, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) bertujuan untuk menyelesaikan modernisasi pasukannya pada 2035.

Baca Juga: Lowongan Kerja Lulusan SMA, Badan Pertanahan Nasional Buka Kesempatan Emas untuk Posisi Ini, Simak Syarat dan Cara Mendaftarnya

Lewat modernisasi itu, China bakal lebih unggul dalam kemungkinan operasi melawan Taiwan dan kemampuan untuk menangkal pasukan asing.

“Saat ini, PLA mampu melakukan blokade bersama lokal terhadap pelabuhan penting, bandara, dan rute penerbangan,” kata Kementerian Pertahanan Taiwan.

“Ini bisa memutus jalur komunikasi udara dan laut kami serta berdampak pada aliran pasokan militer dan sumber daya logistik kami,” sambung Kementerian Pertahanan Taiwan.

Ketegangan antara Beijing dan Taipei akhir-akhir ini meningkat drastis. China selalu mengeklaim Taiwan adalah bagian dari wilayahnya.

Baca Juga: Ingin Dapatkan Hak Asuh Anak, Kenang Mirdad Gugat Balik Tyna Kanna, Kuasa Hukum Bicara Soal Isu Orang Ketiga

Sementara Taiwan berkukuh bahwa negaranya adalah negara yang independen dan memiliki pemerintahan sendiri.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berjanji untuk mempertahankan kebebasan serta demokrasinya.

Tsai juga menjadikan penguatan pertahanan Taiwan sebagai prioritasnya.

Dia berjanji untuk memproduksi lebih banyak senjata dari dalam negeri dan membeli lebih banyak perlengkapan militer dari AS.

Pada Oktober, Taiwan melaporkan bahwa selama empat hari, total ada 148 pesawat China berada di wilayah selatan dan barat daya ADIZ.

Baca Juga: Kenang Masa-masa Indah Bareng Mendiang Kakaknya, Adik Kandung Vanessa Angel Curhatkan Soal Wejangan Almarhum yang Selalu Dipegangnya: Jangan Pernah Ngerasa Sendiri, Ada Kakak

Peningkatan latihan militer China terbaru di ADIZ Taiwan juga dilihat Taipei sebagai strategi pengusikan yang direncanakan dengan hati-hati.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, kontan