Find Us On Social Media :

Negaranya Makin Amburadul di Bawah Pemerintahan Taliban, Keamanan Negara Mulai Jebol, ISIS Merajalela Menyebar ke Seluruh Wilayah Afganistan

Ilustrasi - Taliban diprediksi akan berselisih dengan Rusia.

Gridhot.ID - Taliban menguasai Afghanistan 3 bulan lalu, dan sejak itu menyatakan negara ini sebagai “Imarah Islam".

Dilansir dari Kontan.co.id sebelumnya, Taliban sudah mulai merencanakan dan menyusun pemerintahan baru di Afganistan.

Namun sejak Afghanistan jatuh ke tangan Taliban, Afghanistan malah tengah menghadapi krisis kemanusiaan terbesar di dunia.

Negara itu mengalami penurunan tajam sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus 2021 silam.

Baca Juga: Beruntung dari Lahir, 3 Weton Ini Punya Kehidupan Nyaris Sempurna, Tak Bakal Kesusahan Menurut Primbon Jawa

Salah satu dampaknya adalah ada kelompok ekstremis Islam yang muncul di Afghanistan.

Kelompok tersebut berhubungan dengan ISIS, dan PBB melaporkan kelompok itu sudah ada di sebagian besar wilayah Afghanistan.

Utusan khusus PBB di Afghanistan, Deborah Lyons, pada hari Rabu (17/11/2021) melaporkan meluasnya kehadiran kelompok ekstremis Islam pasca Taliban berkuasa.

Baca Juga: Pertanda Sesuatu yang Buruk, Inilah Arti Kedutan di Leher dan Pundak Menurut Primbon Jawa

Saat ini, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS tersebut telah muncul di hampir seluruh provinsi di Afghanistan.

Kepada Dewan Keamanan PBB, Lyons melaporkan bahwa Taliban telah merespons kehadiran kelompok Negara Islam-Provinsi Khorasan (ISKP) di Afghanistan.

Pihak Taliban pun dilaporkan telah berjuang menghalau gerakan tersebut.

"Taliban tampaknya sangat bergantung pada penahanan di luar proses hukum dan pembunuhan terhadap tersangka pejuang ISKP. Ini adalah sisi yang layak mendapat perhatian lebih dari komunitas internasional," ungkap Lyons, sebagaimana dikutip Reuters.

Baca Juga: Kasus Penipuan CPNS Belum Kelar, Olivia Nathania Terancam Dipolisikan Lagi Gara-gara Investasi Bodong, Begini Penuturan Kuasa Hukum Korban

Laporan Lyons terkait meluasnya aktivitas ISKP disampaikan hanya beberapa jam setelah kelompok itu mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan yang menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai enam lainnya di lingkungan Muslim Syiah di Kabul.

Dalam laporannya, Lyons menyebut untuk saat ini Taliban masih sangat kesulitan membendung lawan ideologisnya tersebut.

Tahun ini, jumlah serangan anak kelompok ISIS tersebut melonjak hingga 334.

Baca Juga: Bermewah-mewahan Hasil Nipu Ibunda Nirina Zubir, Rincian Utang Riri Khasmita Akhirnya Terbongkar dari Bukti Autentik Ini

"Serangan kelompok tersebut telah meningkat dari 60 serangan pada 2020 menjadi 334 pada tahun ini. Dulu terbatas di beberapa provinsi dan ibu kota, kini ISKP seolah hadir di hampir semua provinsi, dan semakin aktif," lanjut Lyons.

Di tengah kondisi ekonomi dan politik yang belum stabil pasca pengambilalihan kekuasaan, PBB memperingatkan lagi tentang bencana kemanusiaan menjelang datangnya musim dingin.

Lyons memohon kepada komunitas internasional agar bisa mendanai gaji petugas kesehatan, guru dan pekerja kemanusiaan yang terus bekerja di tengah kekurangan bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: Rekan Lesti Kejora Ini Dihina usai Pamer Penampilan Baru, Rambutnya Disebut Jarang Dikeramasi dan Bau, Begini Pembelaan Evi Masamba

Kekacauan yang terus berlanjut dianggap akan menguntungkan kelompok teroris jika tidak segera diselesaikan.

"Runtuhnya ekonomi akan memicu perdagangan obat terlarang, senjata dan manusia dan pertukaran uang yang tidak diatur hanya akan memfasilitasi terorisme. Patologi (masalah) ini awalnya akan menyerang Afghanistan, kemudian akan menginfeksi kawasan," pungkas Lyons.(*)

 

 Baca Juga: Hidup Mewah Hasil Garong Aset Majikan, Riri Khasmita Jual Sertifikat Tanah Ibunda Nirina Zubir Dibantu Sosok Ini, Modus ART Diungkap Polisi