Pria Ini Bakal Dihukum Mati Pakai Regu Tembak Setelah Nekat Selundupkan Bajakan Serial Squid Game ke Korea Utara

Sabtu, 27 November 2021 | 06:13
Netflix

Boneka Squid Game

Gridhot.ID - Korea Utara memang terkenal akan aturannya yang sangat ketat dan kejam.

Dikutip Gridhot dari Grid.ID, banyak sekali para pembelot yang kabur dari negara tesebut dan membeberkan ke dunia betapa kejamnya pemerintahan Kim Jong Un.

Salah satu yang sedang heboh terjadi baru-baru ini terkait aturan penyelundupan film.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, seorang pria Korea Utara dilaporkan akan dijatuhi hukuman mati karena menyelundupkan dan menjual salinan serial TV Netflix Squid Game, setelah beberapa siswa sekolah menengah dilaporkan tertangkap menonton pertunjukan itu di kelas.

Baca Juga: Kebal Vaksin, Covid-19 Bostwana Diklaim Lebih Buruk dari Varian Delta yang Sempat Buat Indonesia Kalang Kabut, Ilmuwan Lempar Peringatan

Radio Free Asia (RFA) melaporkan minggu ini bahwa pria itu diduga memperoleh salinan acara dystopian Korea Selatan tersebut di China.

Dia kemudian menyelundupkannya ke Korea Utara secara ilegal.

Salinan acara itu diduga dijual melalui USB flash drive dan kartu SD. Terduga penyelundup, yang namanya tidak dirilis, dilaporkan akan dijatuhi hukuman mati melalui regu tembak, menurut RFA.

Selain itu, satu siswa yang membeli USB drive dilaporkan menerima hukuman seumur hidup di penjara.

Baca Juga: Nyelekit, Hati Nurani Kiwil Dipertanyakan Anak Kandung Sendiri, Putra Rohimah Kaget Dapat Chat dari Ayahnya yang Berisi Pesan Ini

Sementara enam siswa lainnya yang tertangkap menonton acara itu dijatuhi hukuman lima tahun kerja paksa, sumber mengatakan kepada RFA.

Melansir Newsweek Kamis (25/11/2021), beberapa siswa guru dan administrator juga dilaporkan telah dipecat atas insiden tersebut.

Mereka juga diyakini akan dikirim untuk kerja paksa atau menghadapi pengasingan ke daerah pedesaan di Korea Utara.

Tahun lalu, Korea Utara mengesahkan tindakan Penghapusan Pemikiran dan Budaya Reaksioner, yang melarang masuk dan distribusi materi termasuk film, drama, musik dan buku ke negara itu.

Baca Juga: Makin Brutal Tebar Ancaman, KKB Papua Berani Umumkan Yahukimo sebagai Medan Perang hingga Beri Ultimatum Begini ke Satgas Nemangkawi

Undang-undang tersebut secara khusus ditujukan untuk mencegah penyebaran media dari negara-negara kapitalis termasuk Korea Selatan dan AS.

Siapa pun yang melanggar undang-undang tersebut dapat menghadapi hukuman penjara seumur hidup atau kematian.

Menurut RFA, insiden ini merupakan kasus pertama bagi pihak berwenang Korea Utara, terkait penerapan tindakan hukum yang baru saja disahkan, kepada anak di bawah umur.

Sekarang, pihak berwenang Korea Utara sedang menjelajahi pasar untuk perangkat penyimpanan memori dan CD video yang berisi media asing, menurut satu sumber kepada outlet berita tersebut.

Squid Game telah menjadi acara Netflix yang paling banyak ditonton, peringkat pertama di 94 negara dan dilihat di 142 juta rumah di seluruh dunia hanya dalam waktu satu bulan, menurut laporan pendapatan kuartal ketiga perusahaan.

Baca Juga: Terang-terangan Akui Keberadaan Keluarga Bibi Ardiansyah Bikin Tak Nyaman Jenguk Gala Sky, Doddy Sudrajat Ajukan Syarat Ini Jika Ia Kunjungi Anak Vanessa Angel

Serial ini juga merupakan serial orisinal Korea Selatan pertama yang menduduki puncak Top 10 peringkat popularitas film Netflix menurut konsumen.

Sumber mengatakan kepada RFA bahwa dunia distopia dalam pertunjukan, di mana orang-orang yang berhutang diadu satu sama lain dalam permainan anak-anak tradisional untuk memenangkan hadiah uang tunai yang besar, beresonansi dengan orang Korea Utara yang hidup di bawah kepemimpinan totaliter.

Penduduk lain dari provinsi Pyongan Utara, yang berbatasan dengan China, mengatakan kepada RFA dalam laporan sebelumnya bahwa pertunjukan itu juga mengingatkan para penyelundup pada kondisi di negaranya.

Baca Juga: Nama Puan Mendadak Muncul dalam Kasus Adu Mulut Arteria Dahlan, Ternyata Ini Peran Penting Sang Ketua DPR RI di Balik Perdamaian Anggiat Pasaribu

Mereka pun mempertaruhkan nyawa, untuk membawa barang ke perbatasan negara, yang biasanya diatur secara ketat dan telah menerapkan sistem keamanan yang lebih ketat sejak awal Covid- 19 pandemi.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Grid.ID