Gridhot.ID -Pasca letusan Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021), dikabarkan beberapa Gunung Api di Indonesia ikut bergejolak.
Salah satu Gunung Api yang intensitas vulkaniknya terus meningkat adalah Gunung Merapi.
Dilansir dari Kompas.com, hingga kini aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan kabupaten Klaten, Boyolali, Magelang (Jawa Tengah) dan Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) terus dipantau.
Video detik-detik Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY mengeluarkan awan panas guguran (APG), viral di media sosial Twitter, Minggu (12/12/2021).
Dalam video yang diunggah akun @merapi_uncover tampak kepulan awan panas besar memenuhi sekitar Gunung Merapi.
Hingga saat ini, video itu telah dilihat sebanyak 9.000 kali, dibagikan sebanyak 192 kali, dan disukai oleh 511 warganet.
Penjelasan BPPTKG
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida membenarkan bahwa Merapi mengeluarkan awan panas guguran, Minggu (12/12/2021).
Hanik menyebut, awan panas guguran Gunung Merapi tercatat pada pukul 10.18 WIB dengan amplitudo 27 milimeter dan durasi 158 detik.
"Jarak luncurnya 2.000 meter ke arah barat daya, arah angin ke timur," kata Hanik saat dikonfirmasi Kompas.com Minggu (12/12/2021).
Hanik menjelaskan, potensi bahaya dari guguran lava dan awan panas saat ini pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro.
Selain itu, potensi bahaya juga terdapat pada jarak 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Apabila terjadi erupsi eksplosif, Nunik menyebut lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Imbauan BPPTKG
Terkait kondisi Gunung merapi, BPPTKG meminta agar masyarakat tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi," jelas dia.
Hanik juga merekomendasikan agar penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dihentikan.
Selain itu, pelaku wisata juga diimbau tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawan sejauh 5 kilometer dari puncak Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tutupnya.
Untuk diketahui, Gunung Merapi dalam sepekan terakhir telah mengeluarkan empat kali awan panas dan 190 luncuran lava.
Jumlah itu berdasarkan pengamatan BPPTKG sejak 3 hingga 9 Desember 2021.(*)