Find Us On Social Media :

Perekonomian Timor Leste Mulai Diinvasi Tiongkok, 4 Ribu Warga Negara China Mulai Gerogoti Industri Kecil di Bumi Lorosae, Ternyata Ini Tujuannya

Timor Leste

Gridhot.ID - Perekonomian Timor Leste makin hari-makin menjadi sorotan dunia.

Semenjak memerdekakan diri dari Indonesia, Timor Leste justru tak menjadi negara yang makmur.

Timor Leste malah dikabarkan menjadi negara termiskin dengan jumlah pengangguran yang tinggi.

Apalagi, kini industri kecil di Bumi Lorosae sudah dikuasai asing.

Baca Juga: Alat Bantu Masih Terpasang di Leher, Ayah Laura Anna Menangis Pilu Angkat Jenazah Sang Anak

Melansir dari Tribun Timur, jumlah penduduk usia muda 15-24 tahun hanya 20 persen dari total populasi di negara tersebut pada 2015.

Namun, sulitnya mencari pekerjaan di negara sendiri membuat penduduk usia muda di Timor Leste memiliih untuk merantau.

Bahkan ada yang rela memilih antre di depan Kedutaan Besar Portugal di Dili demi mendapat paspor Portugal demi memiliki masa depan yang lebih baik di Eropa.

Baca Juga: Kesabaran hingga Setia Mendadak Disinggung, Arya Saloka Pemeran Aldebaran Ikatan Cinta Tiba-tiba Minta Maaf, Benarkah Ada Masalah?

Selain masalah pengangguran, harga bahan makanan juga terbilang tinggi.

Harga rata-rata untuk sekali makan di restoran-restoran di Timor Leste mencapati USD 3 atau setara Rp 42 ribuan.

Bahkan harga air mineral berukuran 330 ml dihargai USD 0,67 atau Rp 9.400 yang mana hampir 2 kali lipat daripada di Indonesia.

Hubungan Timor Leste dan Tiongkok akhir-akhir ini pun terus menjadi perbincangan publik.

Baca Juga: Niatan Haji Faisal Disambut Baik Doddy Sudrajat, Ibu Tiri Vanessa Angel Malah Balik Nyinyiri Pihak Keluarga Bibi Ardiansyah, Puput Sudrajat: Damai-damai, Jangan Ngomong Aja

Karena tidak hanya memberikan pinjaman tapi kedatangan 4 ribu masyarakat Tiongkok juga ada maksud lain.

Kini, terkuak alasan 4.000 masyarakat China pindah ke Timor Leste.

Tak disangka, China rupanya juga menyediakan banyak biaya pembangunan bagi Timor Leste.

Selain memberikan pinjaman utang dalam proyek Tasi Mane, diketahui ada 4.000 orang China yang menetap di Timor Leste dan mendirikan basis ekonomi, mulai dari skala kecil hingga besar.

Baca Juga: Nikah dengan Pengusaha Malaysia, Putri Indonesia 2013 Kini Pindah ke Negeri Jiran, Punya Body Goals Meski Jadi Hot Mama 2 Anak

Dilansir dari Suar.ID, di Plaza Timor nyaris semua toko dan tempat perbelanjaan dimiliki oleh orang Tionghoa.

Salah satu pedagangnya bernama Ma Liyu, seorang wanita yang mengaku berasal dari kota Ningde di Provinsi Fujian, Tiongkok.

Ma Liyu rela datang jauh-jauh ke Timor Leste untuk berdagang daun teh dan aksesoris handphone.

Ia memutuskan pindah sejak 11 tahun yang lalu.

Baca Juga: Provost Turun Tangan, Begini Nasib Oknum Polda Sulsel yang Cuek Lewat Meski Ada Korban Tabrak Lari Tergeletak di Jalan

Lantaran, ia mendengar kabar akan sangat mudah untuk menghasilkan uang di negara Timor Leste.

Tetu saja prosesnya tidak mudah, Ma Liyu menuturkan, dirinya sempat ditipu oleh imigran China lainnya dan harus kehilangan tabungannya sebanyak 70.000 dollar AS (Rp 100 juta kurs 2021).

"Mereka orang China bisa menipu satu sama lain. Mereka ingin menipu Anda demi uang. Mereka menghasilkan uang, Anda kehilangan uang, ini sering terjadi secara rutin," imbuhnya.

Menurut Ma, ada banyak persaingan yang terjadi di Timor Leste antara orang-orang dari China.

Baca Juga: Ibunda Gaga Muhammad Sebut Putranya Berniat Nikahi Laura Anna: Jika Tak Bergulir Proses Hukum, Mereka Sudah Suami Istri

Namun mereka menuturkan, lebih enak tinggal di Timor Leste.

Mica Barreto Soares, seorang peneliti tentang hubungan China-Timor-Leste dan kontributor Routledge Handbook of Contemporary Timor-Leste 2019 mengungkap penelitiannya.

Ia memperkirakan, sekitar 4.000 Migran China tinggal di negara itu pada 2019.

Mereka telah mendirikan 300 hingga 400 perusahaan bisnis.

Baca Juga: Kebohongan Teddy Akhirnya Terungkap, Ngaku Bawa Barang Senilai Rp 30 Miliar Milik Lina Jubaedah, Padahal Koar-koar Aset Dibawa Putri Delina

Ini termasuk menjual barang-barang murah dan bahan bangunan, serta menjalankan restoran, hotel, rumah bordil, warung internet, dan pompa bensin, tulisnya.

Namun, Kedutaan Besar China di Dili tidak pernah merilis angka tentang berapa banyak warganya yang berada di Timor Leste.

Bahkan, banyak yang mungkin tidak mendaftarkan kehadiran mereka di kedutaan atau memperpanjang visa mereka.(*)

Baca Juga: Bersandar pada Teman-teman Sang Kakak, Adik Laura Anna Mendadak Lontarkan Pertanyaan Memilukan Ini hingga Bikin Dara Arafah Terdiam