GridHot.ID - Sosok Herry Wirawan kini menjadi sumber kemarahan warga Indonesia.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com sebelumnya, Herry Wirawan merupakan pelaku pemerkosa santriwati di pesantren di Bandung yang kini sudah ditahan oleh kepolisian.
Sudah dua bulan ditahan oleh pihak kepolisian.
Dilansir dari Tribunnewsmaker.com, istri dari Herry Wirawan, guru pesantren yang menghamili beberapa santriwati di Bandung akhirnya angkat bicara.
NA, istri Herry Wirawan mengaku tak tahu jika selama ini suaminya telah menghamili beberapa santriwati di pesantren.
NA mengaku menyesal tidak curiga saat ada santriwati yang mengeluh padanya lantaran terlambat haid.
Bak nasi sudah menjadi bubur, penyesalan NA kini dinilai telah terlambat.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Yudi Kurnia, kuasa hukum 11 korban rudapaksa Herry Wirawan menduga istri Herry yakni NA mengetahui kelakuan bejat suaminya yang merudapaksa 13 anak di Yayasan miliknya sejak 2016.
Hal itu diungkapkan Yudi Kurnia saat ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Bandung, Selasa (21/12/2021).
Menurut Yudi, istri pelaku secara terbuka melalui Youtube mengaku mengetahui ada anak yang hamil saat belajar di yayasan milik suaminya.
"Istrinya pelaku ini tahu, kenapa tidak melapor dan memberitahukan kepada orang tua atau polisi kalaupun ada yang memperkosa.
Kalau istrinya tidak curiga pada suaminya, harusnya melapor karena dia sebagai penanggung jawab atau pengasuh," ujar Yudi Kurnia dilansir pada Rabu (22/12/2021).
Kejadian ini menurut Yudi Kurnia tidak berdiri sendiri antara Herry dengan korban saja.
Sebab, korban bisa sampai ke tempat Herry ada yang menginformasikan bahwa di situ ada sekolah gratis.
"Ini harus dilacak siapa orang ini. Jangan-jangan ada sindikat," kata Yudi Kurnia.
Sayangnya, fakta-fakta tersebut luput dalam penyidikan dan berita acara.
"Seolah-olah peristiwa ini hanya antara pelaku dan korban," ucap Yudi Kurnia.
Pengakuan Istri Herry Wirawan
Terkait pernyataan Yudi Kurnia, istri Herry Wirawan rupanya sudah memuat pengakuan dalam wawancara di kanal Youtube Saeful Zaman.
Dilansir TribunnewsBogor.com, NA blak-blakan perihal kasus rudapaksa yang dilakukan suaminya, Herry Wirawan.
Sebelum terjadinya kasus pemerkosaan tersebut di tahun 2016, NA mengaku hubungannya dengan Herry Wirawan memang sudah renggang.
Hingga akhirnya di tahun 2018, NA melihat ada kejanggalan di dalam pesantren yang ia urus.
Saat itu, NA terkejut saat mendengar pengakuan salah satu santriwatinya yang tak kunjung menstruasi.
Mengingat kejadian itu, NA merasa bodoh.
"Tahun 2018 itu ada salah satu anak yang bilang ke Saya 'Bu, Saya belum haid'. Kata Saya coba minum ini.
Saya enggak berpikiran macam-macam. Kalau dibilang bodoh ya terlalu polos, ya Allah," ujar NA.
Sama sekali tak curiga, NA kala itu mengira santriwatinya mengidap penyakit karena tidak datang bulan.
Kendati demikian, NA memang melihat perbedaan tubuh santriwatinya itu yang bertambah gemuk.
"Saya mulai curiga itu salah satu korban pertama, enggak haid. Dianya agak ketakutan, nangis, coba ke bidan, takut ada tumor. Katanya jarang olahraga, jadi lemaknya banyak," akui NA.
Sadar sang istri curiga, Herry Wirawan pun segera bertindak.
Herry langsung memindahkan santriwati yang sempat mengadu tidak haid ke NA itu ke gedung pesantren lain.
"Ketika anak yang mencurigakan, dipindahkan ke sinergi (tempat lain selain pesantren). Dia (Herry) bilang (ke istri) urus saja asrama yang di pesantren," kata NA.
Tak tahu bahwa santriwati tersebut hamil, NA syok saat mendengar cerita bidan.
Rupanya saat itu NA juga sedang mengandung anak kedua Herry Wirawan.
"Saya juga sedang hamil anak kedua. Jadi samaan kalau hamil.
Pas Saya diperiksa 8 bulan, diperiksa bidan yang sama, bidan itu yang bilang (kalau santriwati hamil), Saya syok, nangis, dimulai dari Saya hamil itu enggak diantar (sama Herry)," pungkas NA.
Terkejut mengetahui santriwatinya hamil, NA langsung bertanya ke Herry Wirawan.
Saat itu Herry Wirawan tak mengakui perbuatannya dan menyebut santriwatinya hamil karena 'kecelakaan'.
"Saya dibawa sama Herry ke atas, Saya nangis, jejeritan (bilang) 'kenapa itu bisa hamil ? Sama siapa ? Saya enggak nuduh ke sana (ke Herry Wirawan)'. Dia (Herry) sumpah ke Saya 'enggak mungkin sama Saya, kan Saya guru'," ujar NA.
Dihinggapi perasaan kalut, NA tak tahu harus berbuat apa.
Terlebih santriwati yang hamil tersebut adalah sepupu kandung NA.
"Korban pertama itu sepupu Saya. Gimana bilang ke orangtuanya, gimana perasaannya ? Padahal Saya itu sedang hamil.
Kata Pak Herry 'Kita urus aja sama-sama soalnya ini anak hasil kecelakaan'. Saya sih nerima aja," ungkap NA.
Legowo, NA pun mau mengurus anak dari santriwati yang hamil tersebut.
Sebab kala itu, NA mengira bahwa anak yang diurusnya adalah saudaranya juga.
Namun belakangan NA baru mengetahui bahwa anak yang selama ini diurusnya bukanlah anak dari sepupunya.
Anak tersebut adalah anak dari korban lain Herry Wirawan.
Ternyata di waktu yang hampir bersamaan, ada tiga santriwati yang melahirkan anak dari hasil kelakuan bejat Herry Wirawan.
"Sama sekali enggak tahu (kalau yang korban berikutnya).
Ternyata anak yang Saya urus, dianggap anak sepupu Saya itu, itu bukan anaknya, tapi korban yang lain.
Saya lahiran Februari akhir. Kalau sepupu Saya itu Januari.
Ada korban lain itu dua," akui NA.
NA mengaku tak tahu menahu soal pemerkosaan yang dilakukan Herry Wirawan.
Karena NA baru tahu perbuatan suaminya usai Herry Wirawan ditangkap polisi beberapa bulan lalu.(*)