Find Us On Social Media :

16 Tahun Lumpur Lapindo, Badan Geologi Kementerian ESDM Temukan Harta Karun Super Langka, Ada Mineral Logam Tanah yang Jadi Incaran Dunia

Area yang terkena dampak lumpur Lapindo di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terlihat dari udara, Kamis (5/3/2015)

Tahun 2021, Badan Geologi Kementerian ESDM sudah melakukan kajian secara mendetail atas temuan tersebut dan hingga kini hasilnya masih dalam pemrosesan.

Eko mengatakan hasil kajian baru akan diberikan kepada publik jika sudah tuntas dilakukan.

"Tahun 2022 kami lakukan kajian dengan Ditjen Minerba, dan kerjasama dengan salah satu Litbang ESDM pusat yakni Tekmira terkait potensi untuk logam tanah jarang tersebut," imbuhnya.

"Ini kerja sama dengan dua institusi dan perlu koordinasi akan hasilnya dan diintegrasikan. Saat ini sedang diintegrasikan sehingga nanti kita bisa tahu potensi logam tanah jarang di Sidoarjo," tambah dia.

Sebagai informasi, keberadaan logam tanah jarang atau rare earth dapat digunakan sebagai bahan baku energi dalam pembuatan baterai, tak hanya itu rare earth juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama baterai kendaraan listrik hingga daya bagi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Baca Juga: 5 Jam Tubuhnya Terkubur Lumpur, Bocah 4 Tahun Ini Selamat dari Banjir Bandang di Adonara Setelah Bertahan Sendirian Diselimuti Gelap, Benda Ini Jadi Malaikat Pelindungnya

Diperkirakan beberapa seperti industri seperti komputer, telekomunikasi, nuklir, dan dirgantara.

Kedepannya juga akan membutukhan pemanfaatan dari adanya rare earth.

Dilansir dari World Today News, Indonesia sendiri memiliki potensi menjadi lokasi penyebaran rare earth.

Mineral yang terkandung dalam rare earth berpeluang untuk dibudidayakan sebagai produk sampingan yang dapat memberikan nilai tambah.

Tercatat beberapa wilayah Indonesia menjadi Jalur timah Asia Tenggara di antaranya Kepulauan Karimunjawa, Singkep, Bangka serta Belitung.

Kementerian ESDM juga membuka peluang investasi untuk menggarap eksplorasi logam tanah jarang ini.

Khususnya pada sektor teknologi untuk memproses perolehan eksplorasi.

Penggunaan logam tanah jarang sangat luas dan erat kaitannya dengan produk industri teknologi tinggi, seperti industri komputer, telekomunikasi, nuklir, dan ruang angkasa.

Di masa mendatang diperkirakan penggunaan tanah jarang akan meluas, terutama unsur tanah jarang tunggal, seperti neodymium, samarium, europium, gadolinium dan yttrium.

Peluang jangka panjang dan untuk pemenuhan bahan industri teknologi tinggi seperti baterai kendaraan listrik akan dikembangkan di Indonesia, maka produk sampingan berupa mineral-mineral yang mengandung logam/unsur tanah jarang tersebut dapat dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan industri baterai listrik nasional.

Manfaat dari rare earth atau tanah jarang bisa dipakai untuk teknologi, otomotif dan militer dan masih banyak lagi.

Karena itu, adanya temuan harta karun eksplorasi logam tanah jarang dalam tanah Indonesia, diharapkan bisa membuka peluang investasi, khususnya pada sektor teknologi.

Baca Juga: Belum Sempat Digunakan Turnamen Moto GP, Drainase Sirkuit Mandalika Rusak Diterjang Banjir Lumpur, Pengelola Gandeng BPBD Siapkan Antisipasi Darurat

(*)