Find Us On Social Media :

Resmi Jadi Tersangka, Edi Mulyadi Ngaku Panik HP yang Seharusnya Jadi Barang Bukti Jatuh dari Motor, Begini Pengakuannya

Edy Mulyadi

Bahkan Edy Mulyadi disebut sengaja mematikan ponselnya lantaran sering menerima teror dari orang tak dikenal.

"Iya, jadi dia teledor, (ponselnya) sudah mati. Ini dahsyat banget salahnya, bukan kaya peristiwa-peristiwa biasa. Menghadapi emosional masyarakat yang ribuan gini kan enggak gampang," pungkas Herman.

Sementara itu Edy Mulyadi tiba di Gedung Bareskrim Polri, pada pukul 09.55 WIB.

Tampak Edy Mulyadi hadir didampingi oleh kuasa hukumnya.

"Saya kembali minta maaf, saya nggak mau bilang itu ungkapan atau bukan. Saya kembali minta maaf sedalam-dalamnya, sebesar-besarnya," ujar Edy di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (31/1/2022).

Edy Mulyadi menyampaikan, dirinya bermaksud menolak rencana pemerintah terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan.

Ia berpendapat, uang yang digunakan untuk pemindahan IKN akan lebih baik jika digunakan untuk keperluan lainnya.

Baca Juga: Perjalanan Hidupnya Sungguh Miris, Penyanyi Dangdut Ini Sempat Jadi ART Hingga Idap Penyakit Mematikan yang Menggerogoti Tubuhnya, Kini Sama-sama Berjuang untuk Sembuh dengan Suami Bulenya yang Sakit Diabetes

"Kedua tetap menolak IKN karena IKN banyak kajian yang penting soal tidak tepat waktunya duit yang segitu banyaknya harusnya buat menyejahterakan rakyat, buat pembangunan ekonomi nasional, buat memompa ekonomi dalam negeri. Bukan untuk membangun," terang Edy Mulyadi.

"Coba ingat ya yang kita kemarin baru baca Bank Dunia menegur Bank Indonesia tidak boleh lagi beli surat utang yang ini artinya pembiayaan IKN nanti akan kembali bermasalah dan potensi mangkraknya luar biasa gedenya," sambung dia.

Ia lalu mengaku, sebenarnya membela dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan.

"Musuh saya bukan penduduk Kalimantan, bukan suku ini, suku itu segala macam tidak. Saya sekali lagi minta maaf kepada sultan sultan. Sultan Kutai, Sultan Paser, Sultan Banjar, Sultan Pontianak, Sultan Melayu atau apa sebagainya," kata Edy Mulyadi.

"Termasuk suku sukunya. Suku Paser, Suku Kutai segala macam. Termasuk Suku Dayak tadi, semuanya saya minta maaf," tandasnya.

(*)