Find Us On Social Media :

Dulunya Pondok Pesantren, Begini Sejarah Berdirinya Masjid Tiban di Malang yang Mirip Bangunan Kerajaan

Inews

GridHot.ID - Malang Raya memang terkenal dengan wisata alam dan buatannya, namun, jangan salah, wilayah yang satu ini juga dapat dikunjungi sebagai salah satu destinasi wisata religi, apalagi dengan tujuan masjid bersejarah.

Jika biasa mengunjungi Kota Malang dan Kota Batu, ada baiknya kamu mencoba sedikit melipir ke arah selatan di Kabupaten Malang untung berkunjung ke salah satu masjid bersejarah.

Masjid bersejarah yang satu ini diberi nama Masjid Tiban atau nama bekennya Masjid Jin.

Jelang Ramadhan, tak ada salahnya kamu dan keluarga berkunjung ke masjid bersejarah yang dikenal ajaib ini.

Ya, Masjid Tiban sering kali dikatakan sebagai masjid ajaib, pasalnya masjid yang berlokasi di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang ini dipercaya muncul secara tiba-tiba ditengah masyarakat.

Lalu, bagaimana sesungguhnya sejarah berdirinya Masjid Tiban ?

Melansir dari Kompas.com, Masjid Tiban ini memiliki sejarah panjang.

Dahulu, Masjid Tiban adalah Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah atau yang biasa disebut Bi Ba’a Fadlrah.

Pondok pesantren ini dirintis pada tahun 1963 lalu, oleh Romo Kiai Ahmad dan baru mulai pembangunan tahun 1987.

Pembangunan dilakukan secara bertahap dari tahun ke tahun hingga tahun 1992.

Baca Juga: Punya Menara Mirip Mercusuar, Begini Arsitektur Unik Masjid Agung Banten, Jadi Saksi Bisu Sejarah Kejayaan Kota Pelabuhan

Meski demikian, pembangunan masjid ini masih terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.

Bangunan pondok pesantren yang kemudian lebih dikenal dengan Masjid Tiban ini memiliki luas mencapai 8 hektare.Dulunya, lokasi pondok pesantren itu merupakan kompleks kediaman Romo Kiai.

Berbeda dari mitosnya, pembangunan ini justru dilakukan oleh para santri dengan sebagaimana mestinya.

Konon, seluruh proses pembangunan mulai dari pembuatan batu bata, pembuatan hiasan masjid, hingga pengadukan semen dikerjakan secara manual oleh santri, hal tersebutlah yang menjadikan Masjid Tiban bersejarah bagi kalangan pondok pesantren.

Pembangunannya yang tidak terlihat oleh masyarakat, menjadikan Masjid Tiban sering dijuluki masjid Jin, karena tiba-tiba sudah berdiri kokoh.

Mitos-mitos tersebutlah yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan mengunjungi masjid di selatan Malang ini.

Selain itu, Masjid Tiban juga tergolong masjid yang megah dengan segala keindahannya.

Gaya arsitektur Masjid Tiban merupakan perpaduan dari arsitektur Timur Tengah, India, dan Tionghoa.

Baca Juga: Jadi Bukti Sejarah Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Masjid Agung Surakarta Punya Struktur Bangunan Unik, Perpaduan 5 Budaya Sekaligus

Uniknya, ornamen-ornamen yang dipadukan dari tiga kebudayaan itu membuat Masjid Tiban tidak terlihat layaknya sebuah masjid.

Bangunan utamanya memiliki 10 lantai dengan fungsinya yang berbeda-beda.

Adapun lantai 1-4 digunakan sebagai tempat ibadah dan kegiatan harian para santri.

Lantai 5-6 digunakan untuk ruang keluarga.

Lantai 7-8 digunakan sebagai pertokoan yang menjual kebutuhan santri, dan dikelola oleh santriwati.

Sementara lantai 9 masih dalam tahap penyelesaian, dan lantai 10 digunakan sebagai roof top.

Menariknya lagi, Masjid Tiban juga punya lift yang menjadi akses untuk menuju ke masing-masing lantai.

Tak berhenti sampai disitu saja, dilansir Surya.co.id, Masjid Tiban memiliki keunikan lainnya.

Di samping bangunan utama yang megah dan identik dengan warna biru, di dalam pondok juga terdapat kebun binatang mini yang diisi dengan berbagai satwa seperti monyet, merak, kijang, dan burung.

Baca Juga: Sejak Kepemimpinan Sultan Iskandar Muda Tetap Berdiri Kokoh Meski Diterjang Tsunami Aceh, Ini Sejarah Masjid Baiturrahman, Perancangnya dari Belanda

Tidak hanya kebun binatang mini saja.

Di sana juga terdapat aquarium dengan berbagai macam ikan, mulai dari ikan yang kecil hingga yang sedang. 

Masjid Tiban Malang memang sekilas mirip dengan tempat wisata pada umumnya, ditambah lagi, di sepanjang masjid banyak pedagang kaki lima yang menjajakan barangnya.

Tak perlu khawatir, kamu tak akan di pungut biaya jika berkunjung ke masjid unik yang satu ini.

Pemandangan sekitarnya pun terlihat indah karena berada diantara perbukitan yang mengarah ke pantai selatan. (*)