Pertumpahan darah seakan membayangi kedua negara.
Namun dalam hal ini Pakistan terdesak karena kalah dalam kekuatan militer.
Rakyat Indonesia melalui Soekarno merasa prihatin akan perang India-Pakistan.
Bagaimana tidak, Pakistan dan India adalah sahabat dekat Indonesia, apalagi pemimpin kedua negara saat itu Jawaharlal Nehru dan Mohammad Ali Bogra beserta Soekarno dan Ali Sastroamidjojo ikut mempelopori terbentuknya Konferensi Asia-Afrika.
Pokoknya peperangan antar anggota KAA itu harus diakhiri.
Soekarno kemudian memerintahkan satuan kapal selam Korps Hiu Kencana TNI AL untuk segera berlayar menuju Pakistan.
Maka dipersiapkanlah Kapal Selam (KS) RI Nagarangsang dan RI Bramasta bersenjata lengkap.
Kedua kapal selam itu diperintahkan untuk segera berlayar menuju Karachi.
Jalur pelayaran mereka pun harus menghindari rute pelayaran kapal niaga.
Misi ini dinamai Gugus Tugas X.