Find Us On Social Media :

Nyawanya Dicabut Peluru Densus 88, Dokter Terduga Teroris yang Tewas Diburu di Sukoharjo Disebut Sering Gratiskan Biaya Pasien-pasiennya, Berikut Profilnya

Jenazah teroris Dokter S tiba di rumah duka Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kamis (10/3/2022).

Ketua RT Bambang Pujiana Eka Warsono menjelaskan, semenjak informasi penangkapan dengan penembekan itu rumahnya sepi.

Adapun S menuru dia berprofesi sebagai dokter.

"Pekerjaannya yang saya tahu sampai saat ini dokter, kalau kelihatannya dokter umum," ujar Bambang, kepada TribunSolo.com.

Baca Juga: Dulu Ragukan King Faaz Sebagai Anak Kandung hingga Minta Tes DNA, Galih Ginanjar Kini Bagikan Foto Lawas Putra Semata Wayang: Kamu Sangat Mirip dengan Wajahku

Sepanjang membuka praktek medis, Bambang sendiri juga tak pernah menyaksikan praktek S ramai.

"Kalau saya lewat ya tidak ramai, sepi artinya tidak ada banyak pasien," katanya.

Tak Pernah Ngobrol

Meski berprofesi sebagai dokter, menurut Bambang sosok S dikenal sebagai antisosial.

Dirinya tidak pernah bersosialisasi dengan para warga setempat.

"Semenjak saya megang Ketua RT dari 2019 itu saya mengadakan pertemuan kegiatan warga dia tidak pernah ada, tidak pernah datang, tidak pernah sosialisasi," ungkapnya heran.

Alasan S tak pernah bersosialisasi pun tak diketahui oleh Bambang.

Dirinya juga tak pernah menanyakan kepada yang bersangkutan.