Find Us On Social Media :

Ada yang Sering Dibagi-bagi Gratis di Masjid Saat Nunggu Bedug Maghrib, Berikut Kuliner Khas Medan yang Cocok Dijadikan Menu Buka Puasa

Toge Panyabungan yang dijual di kawasan Jalan Letda Sujono

GridHot.ID - Saat memasuki masa Ramadan, tentu ada banyak momen dan tradisi yang dinantikan.

Mengutip Gridhype.id, dari sekian banyak tradisi puasa dan lebaran, ngabuburit tentu satu diantara.

Ya, melansir dari Kompas.com ngabuburit atau tradisi menunggu berbuka puasa ini biasanya diisi dengan kegiatan berburu takjil, melakukan kegiatan sosial, atau sekadar berkumpul bersama kerabat dan sahabat.

Dilansir dari Kompas.com, selama bulan Ramadan, ada beragam menu buka puasa yang bisa kita cicipi.

Masing-masing daerah tentu memiliki kuliner khas tersendiri, begitu pula dengan Medan.

Ada banyak pilihan kuliner yang bisa kamu temukan di Medan, terlebih saat bulan Ramadan.

Dengan cita rasa yang khas dan lezat, deretan kuliner khas Medan ini bisa jadi menu pilihan untuk menu buka puasa.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini 7 kuliner khas Medan yang cocok untuk menu buka puasa.

1. Kari Bihun

Baca Juga: Wajib Dicicipi, Deretan Warung Legendaris di Medan Ini Tawarkan Kuliner Khas yang Selalu Diburu Saat Ngabuburit untuk Buka Puasa

Membahas kuliner khas Medan, kurang lengkap rasanya jika tak menyebut kari bihun.

Kari bihun biasa disantap sebagai menu santap saat berbuka puasa.

Hidangan ini berupa bihun yang diberi kuah kari kental lalu diberi aneka topping dari daging ayam ataupun sapi.

Kari bihun memiliki rasa sedap yang pas, gurih, dan tidak berlebihan rasa asin atau manisnya.

2. Bubur pedas

Satu di antara beragam kuliner khas Medan yang cukup populer selama bulan Ramadan adalah bubur pedas.

Kuliner ini disediakan di Masjid Raya Al Mashun Medan untuk menu berbuka puasa.

Yang membuat bubur ini beda adalah ada puluhan jenis rempah yang diaduk di dalamnya.

Menariknya, makanan ini dibagikan secara gratis oleh pengurus masjid menjelang buka puasa.

Baca Juga: Ada Porsi Ringan hingga Makanan Berat, Berikut Rekomendasi Kuliner Khas Aceh yang Cocok Disajikan Saat Berbuka Puasa

3. Lemang Pulut

Kuliner khas Medan yang satu ini dibuat dari ketan putih atau biasa disebut pulut.

Ketan yang sudah dibumbui dengan santan, kemudian dimasukkan ke dalam bambu yang sudah dilapisi dengan daun pisang muda.

Lalu, dimasak menggunakan bara api hingga lemang matang.

Rasanya lemang akan semakin lezat, jika dicampurkan dengan kuah durian Medan.

4. Pakat

Pakat merupakan kuliner khas Medan yang hanya dapat dijumpai selama bulan Ramadan.

Makanan ini terbuat dari bahan dasar rotan yang dibakar di atas tungku.

Setelah dibakar selama 1 jam, rotan tersebut dikupas dan diambil bagian dalamnya untuk disantap dengan kuah santan yang nikmat.

Baca Juga: Auto Bikin Air Liur Meleleh Nantikan Bedug Maghrib, Simak 7 Kuliner Khas Makassar yang Cocok untuk Menu Buka Puasa

Tak heran jika pakat menjadi menu buka puasa favorit banyak masyarakat Medan.

5. Teri Medan

Kuliner selanjutnya yang cocok untuk menu buka puasa adalah teri Medan.

Teri medan yang memiliki kombinasi rasa asin dan pedas dapat dipadukan dengan berbagai jenis makanan seperti nasi, bubur, atau sayur-sayuran.

Makanan ini juga kerap dipadukan dengan tempe ataupun kacang-kacangan.

Kamu bisa menyantap teri Medan sebagai pelengkap makanan utama maupun camilan saat berbuka.

6. Sirup Martabe

Tak hanya makanan, Medan juga memiliki minuman khas yang cocok untuk dinikmati saat berbuka puasa, yakni sirup martabe.

Sirup ini terbuat dari kombinasi buah markisa dan terong belanda.

Baca Juga: Jajanan Tradisional Tapi Masih Eksis, Ini Daftar Kuliner Khas Makassar yang Cocok untuk Takjil Saat Buka Puasa

Dengan perpaduan rasa asam dan manis, dijamin rasa dahaga akan segera hilang.

7. Toge Panyabungan

Tak hanya sirup martabe, ada pula toge panyabungan yang cocok untuk melepas dahaga saat berbuka puasa.

Minuman ini memiliki isi berupa lupis, pulut hitam, tape pulut, candil, cendol yang kemudian dicampur dengan santan dan juga gula aren.

Toge Panyabungan cukup legendaris karena sudah dijajakan sejak dulu dan masih digemari hingga kini. (*)