Gridhot.ID - Kasus Binomo hingga detik ini masih terus didalami pihak kepolisian.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, setelah menangkap sang afiliator Indra Kenz, polisi kini telah menetapkan istrinya, Vanessa Khong sebagai tersangka di kasus investasi ilegal Binomo.
Banyak fakta baru terungkap usai polisi menangkap beberapa tersangka yang memiliki keterkaitan dengan aplikasi Binomo tersebut.
Kini dikutip Gridhot dari Kompas.com, proses penyidikan kasus dugaan investasi ilegal melalui perdagangan opsi biner (trading binary option) Binomo mengungkap satu pihak baru yakni 404 Group.
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyatakan perusahaan itu bermarkas di Rusia.
Kaitan antara 404 Group dan kasus Binomo terungkap dalam pemeriksaan dari salah satu tersangka yakni Brian Edgar Nababan (BEN).
Menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Brigjen Whisnu Hermawan, perkenalan Edgar dengan Binomo terjadi karena dia pernah kuliah di Rusia.
"Brian Edgar Nababan kuliah di Rusia sejak 2014 kemudian di Oktober 2018," kata Whisnu melalui keterangan tertulis pada hari 3 April 2022 lalu.
Menurut Whisnu, Brian melamar ke 404 Group, yang bekerja sama khusus dengan aplikasi Binomo dan diterima sebagai customer support.
Brian, kata dia, bertugas menerima keluhan dari pemain Binomo terutama pemain yang berada di Indonesia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim penyidik, Brian berperan menawarkan kepada influencer Indonesia untuk menjadi mitra (afiliator) Binomo dengan keuntungan sistem bagi hasil.
Pada Februari 2019, Brian mendapatkan jabatan sebagai Development Manager Binomo yang bertugas menawarkan kepada influencer Indonesia untuk menjadi mitra Binomo di Indonesia.
Dari hasil penelusuran Kompas.com melalui situs resmi, 404 Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang desain dan pengembangan proyek berbasis teknologi informasi (TI).
Kantor utama mereka berada di kawasan perkantoran Levashovsky Avenue 13 lit. Z nomor 24 Jalan Bol'shaya Zelenina, Saint Petersburg, Rusia, 197110.
Perusahaan itu berdiri sejak 2013. Menurut penjelasan profil dalam situs itu, 404 Group terdiri dari sejumlah perusahaan yang menyediakan dukungan modal, operasional, dan bantuan manajemen dalam proyek berbasis Internet.
Bidang pekerjaan 404 Group adalah desain database, pengembangan situs Internet untuk komputer dan gawai (mobile), hingga alih daya (outsourcing) tenaga ahli TI.
Mereka juga aktif merekrut pencari kerja di bidang pengembang situs yang menguasai bahasa pemograman PHP dan Ruby, tenaga pemasaran, dan sejumlah jabatan lain.
Dalam kasus dugaan penipuan investasi Binomo, sampai saat ini penyidik menetapkan ada 4 tersangka yakni Influencer Indra Kesuma atau Indra Kenz, Fakar Suhartami Pratama alias Fakarich, Development Manager Brian Edgar Nababan, dan admin Indra Kenz bernama Wiky Mandara Nurhalim.
Baca Juga: Puasa Ramadan 1443 H Tanpa Sahur? Begini Hukumnya Menurut Penceramah
Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) II Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Kombes Chandra Sukma Kumara mengatakan, penyidik sudah mengantongi identitas bos platform Binomo yang berada di luar negeri.
Namun, mereka penyidik tak bisa langsung menangkap.
“Belum, masih didalami (upaya penangkapannya), karena kan terkait Binomo kalau di luar negeri kan soalnya legal, bukan kewenangan otorisasi kami,” kata Chandra di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (8/4/2022).
Menurut Chandra, bos platform Binomo merupakan warga negara asing (WNA) dan saat ini berada di luar negeri.
Namun, dia tidak mengungkapkan di negara mana bos Binomo itu berada.
“Karena memang ini kan dia (BEN) masih pegawai, dia punya bos lagi. Ada bosnya itu, tapi tidak akan kami ungkap. Ini orang asing,” ujarnya. Menurut Chandra, pusat platform trading Binomo ada di Rusia.
Menurut dia, platform trading itu masuk ke Indonesia melalui perantara Brian.
"Awalnya kami kan enggak tahu nih Binomo ini di Indonesia apa Rusia. Tapi, setelah ketangkapnya tersangka BEN ini, memang Binomo di Rusia itu masuk ke Indonesia melalui BEN," ucap Chandra.
Brian Edgar Nababan ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan aplikasi Binomo setelah menjalani pemeriksaan pada 1 April 2022.
"Data ataupun digital forensik kita terus dalami. Karena orang itu (BEN) nggak mungkin ngomong atau ngaku, nggak akan. Begitu sudah kita sodorin angka (bukti) baru dia ngaku," jelas Chandra.
(*)