Gridhot.ID - Dunia kini sedang digegerkan dengan beberapa kasus hepatitis akut misterius.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, hepatitis akut misterius ini diketahui menyerang anak-anak bahkan ada di antaranya yang sampai meninggal.
Kasus ini disebut misterius karena hingga saat ini masih belum ditemukan asal-usul dari penyakit ini.
Dikutip Gridhot dari Kontan, kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya dikait-kaitkan dengan vaksin Covid-19.
Dokter spesialis anak Hanifah Oswari meluruskan adanya informasi yang menghubungkan fenomena hepatitis akut misterius atau yang belum diketahui penyebabnya dengan vaksin Covid-19.
Hanifah menegaskan, fenomena hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya tersebut bukan berkaitan dengan vaksin Covid-19.
"Banyak cerita bahwa kejadian ini dihubung-hubungkan dengan vaksin Covid-19. Itu tidak benar, bahwa kejadian hepatitis akut saat ini tidak ada bukti bahwa itu berhubungan dengan vaksin Covid-19," tegas Hanifah dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan, Kamis (5/5).
Meskipun ditemukan adanya dugaan bahwa hepatitis akut misterius ini berhubungan dengan beberapa virus seperti Adenovirus tipe 41, Sars-Cov2, virus CMV, EBV dan lainnya.
Namun, dugaan tersebut belum dipastikan berhubungan langsung dengan hepatitis akut misterius.
"Virus-virus itu diduga karena masih mungkin itu koinsiden, mungkin itu kejadian bersamaan tetapi bukan sebagai penyebab langsungnya. Menghubungkan dengan virus Covid sendiri dengan penyakitnya aja belum ditentukan apalagi dengan vaksin covid-nya. Berita itu perlu diluruskan," jelasnya.
Sebelumnya terjadi kejadian hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ditemukan di beberapa negara.
Kejadian hepatitis akut ini terjadi pada usia di bawah 16 tahun atau mayoritas pada anak-anak di bawah 10 tahun.
Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan menemukan kasus tiga pasien anak yang meninggal dunia saat dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut.
Hingga saat ini belum diketahui penyebabnya. Kasus tersebut terjadi dalam kurun waktu dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
(*)