GridHot.ID - Nyeri di ulu hati atau nyeri dada biasanya merupakan gejala dari penyakit asam lambung kronis atau gastroesophageal reflux disease (GERD).
Dilansir dari Mayo Clinic, GERD dapat menyebabkan heartburn yang merupakan jenis nyeri dada nonkardiak yang umum.
Heartburn atau sensasi terbakar di dada adalah ketidaknyamanan atau rasa sakit yang sebenarnya disebabkan oleh asam lambung yang bergerak naik membawa makanan yang tertelan ke kerongkongan.
Ciri khas heartburn atau asam lambung akibat GERD meliputi:
- Dimulai dengan sensasi terbakar di perut bagian atas dan naik ke dada
- Biasanya terjadi setelah makan atau saat berbaring atau membungkuk
- Dapat membangunkan Anda dari tidur, terutama jika Anda makan dalam waktu dua jam sebelum tidur
- Biasanya berkurang dengan mengosumsi antasida
- Mungkin disertai rasa asam di mulut Anda — terutama saat Anda berbaring
Baca Juga: Cukup dengan Sayuran Murah Meriah Ini Maag Langsung Minggat, Begini Cara Meraciknya Agar Manjur
- Mungkin disertai dengan sedikit isi perut yang naik ke bagian belakang tenggorokan (regurgitasi)
Namun demikain, melansir Grid Health, rupanya ada beberapa masalah kesehatan lain yang juga bisa menyebabkan nyeri ulu hati selain GERD.
Bahkan, gangguan kesehatan tersebut cukup serius sehingga bisa mengancam jiwa orang yang mengalaminya jika tidak ditangani dengan benar.
Berikut ini adalah beberapa penyebab nyeri ulu hati selain GERD.
1. Gangguan pencernaan
Dilansir dari OPA.org.uk, gangguan pencernaan biasa terjadi setelah makan. Ini karena usai makan, perut menghasilkan asam untuk mencerna makanan. Terkadang asam tersebut bisa mengiritasi lapisan sistem pencernaan.
Adapun gejala gangguan pencernaan yakni bersendawa, kembung, cepat kenyang, mual, dan nyeri ulu hati.
2. Peradangan lambung (gastritis)
Gastritis merupakan peradangan pada lapisan lambung, yang bisa dipicu oleh naiknya asam lambung, infeksi, dan iritasi obat-obatan tertentu. Beberapa gangguan sistem kekebalan juga bisa menyebabkan peradangan.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bsia menyebabkan luka di jaringan atau pendarahan. Gejala lain yang perlu diwaspadai yakni rasa asam di mulut, batuk tidak berhenti, sulit menelan, mual, sensasi terbakar di dada, dan muntah darah.
3. Intoleransi laktosa
Penyebab nyeri ulu hati yang lainnya adalah intoleransi laktosa. Orang yang mempunyai kondisi ini, kesulitan untuk mencerna laktosa, gula yang ditemukan dalam susu dan produk olahannya.
Bagi orang yang intoleransi laktosa, konsumsi produk susu dapat menyebabkan nyeri ulu hati dan gejala lainnya.
Di antaranya sakit perut, kram dan kembung, perut dipenuhi oleh gas, mual atau muntah, serta diare.
4. Batu empedu
Melansir niddk.nih.gov, batu empedu merupakan sesuatu yang keras seperti kerikil dan terbentuk dari kolesterol atau bilirubin, yang ada di kantong empedu.
Ukuran batu empedu bermacam-macam, ada yang seperti butiran pasir, tapi juga mirip bola golf. Kantung empedu bisa memproduksi batu empedu besar, ratusan ukuran kecil, atau keduanya besar dan kecil.
Penyakit batu empedu menyebabkan seseorang merasa sakit di perut kanan atas, yang bisa berlangsung selama beberapa jam.
Baca Juga: Wajib Tahu, Begini Cara Cepat Atasi Gejala Asam Lambung Kronis Selain Minum Obat
5. Makan terlalu banyak
Perut memang sangat fleksibel. Namun, jika makan terlalu banyak juga bisa membuat perut membesar melebihi kapasitas normalnya.
Jika mengembang secara signifikan, maka organ-organ di sekitarnya akan tertekan dan menyebabkan nyeri ulu hati. Makan berlebihan juga bisa memicu terjadinya gangguan pencernaan, asam lambung naik, dan mulas.
6. Hamil
Nyeri ulu hati cukup sering dirasakan oleh ibu hamil. Pemicu utamanya adalah asam lambung naik atau adanya tekanan di perut akibat rahim yang membesar.
Perubahan pada hormon selama kehamilan juga bisa memperburuk asam lambung dan nyeri ulu hati.
Namun, jika nyeri ulu hati berlangsung terus-menerus atau terasa parah, ibu hamil perlu segera periksa ke dokter.
Pasalnya, nyeri ulu hati yang dirasakan bisa saja menjadi tanda dari kondisi kesehatan yang lebih serius.
Nyeri ulu hati merupakan gangguan kesehatan yang sering terjadi. Penyebabnya pun beragam bukan hanya asam lambung naik, tapi bisa juga karena gangguan pencernaan hingga efek dari kehamilan. (*)