Find Us On Social Media :

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Meninggal Karena Kanker Usus, Ini Profil Achmad Yurianto, Jubir Pertama Satgas Covid-19 yang Awali Karier Jadi Dokter Militer

Achmad Yurianto, mantan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 meninggal karena kanker usus

Gridhot.ID - Mantan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meninggal dunia, Sabtu (21/5/2022) petang.

Kabar meninggalnya Achmad Yurianto dibenarkan mantan Jubir Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.

Dari keterangan yang diterima Tribunnews, Yurianto meninggal di RSUD Syaiful Anwar, Malang, Jawa Timur sekitar pukul 18.58 WIB

Sebelumnya, Yurianto sempat dirawat di RSPAD Gatot Subroto karena kanker usus.

Dalam perawatannya, Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan itu sempat menjalani kemoterapi.

Untuk diketahui, nama Achmad Yurianto mulai dikenal publik sejak awal pandemi Covid-19 di Indonesia.

Yurianto ditunjuk sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 sejak 3 Maret 2020.

Profil Achmad Yurianto

Mengutip Kompas.com, Achmad Yurianto lahir di Malang pada 11 Maret 1962.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Adik Presiden Gus Dur Lily Khodijah Wahid Berpulang, Begini Kiprah Kritisnya di DPR RI pada Zaman SBY, Dikenal Sebagai Politisi Pemberani

Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 1990. Sejak mahasiswa, Yurianto sudah mulai dekat dengan dunia semi-militer.

Ia menjadi Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) pada 1986-1988 dan bergabung dengan akademi militer setelah lulus.

Yurianto memulai karier di dunia militer sebagai Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya.

Sempat dipindah tugas ke beberapa daerah di Tanah Air, Yurianto cukup lama menjadi dokter anggota militer.

Karier Yurianto mulai meningkat ketika menjadi Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira, Cimahi Jawa Barat pada 2006.

Ia juga sempat menjabat sebagai Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang pada 2008, Kepala Kesehatan Daerah Militer XI Pattimura Ambon Maluku pada 2009, dan Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI pada 2011.

Sementara, karier Yurianto di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dimulai tahun 2015.

Saat itu, Yurianto diminta Nila Moeloek yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan untuk menjabat posisi Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes.

Jabatan itu diemban selama kurang lebih 4 tahun, hingga pada pertengahan 2019 Yurianto dipercaya menjabat Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Dokter Spesialis Anak Pastikan Belum Ada Bukti Kasus Hepatitis Akut Misterius Berhubungan dengan Vaksin Covid-19, Begini Penjelasan Lengkapnya

Selanjutnya, awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Yurianto ditunjuk sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19.

Penunjukan itu dilakukan secara resmi pada 3 Maret 2020, sehari setelah Presiden Jokowi mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia.

Sejak saat itulah nama Yurianto dikenal masyarakat luas.

Setiap sore, wajahnya menghiasi layar kaca untuk menyampaikan informasi terbaru mengenai penanganan virus corona di Tanah Air.

Tak lama, Yurianto ditunjuk sebagai Direktur Jenderal P2P Kemenkes oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada 9 Maret 2020.

Namun, pada 21 Juli 2021 jabatan Yurianto sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 berakhir.

Saat itu, Presiden Joko Widodo membubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan menggantinya dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sehingga terjadi pergantian posisi pada jabatan juru bicara.

Baca Juga: Ungkap Mengapa Hepatitis Akut Masih Disebut Misterius, Satgas IDI Pastikan Para Pasien Terjangkit Belum Dapat Vaksin Covid-19: Jadi Ini Apa?

Meski demikian, sebagai Dirjen P2P Kemenkes, Yurianto tetap bersinggungan dengan penanganan Covid-19.

Namun, jelang akhir Oktober 2020, Yurianto meninggalkan jabatan Dirjen P2P Kemenkes.

Terhitung sejak 23 Oktober 2020, ia dilantik Menteri Kesehatan Terawan sebagai Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi.

Setelah 4 bulan menjabat menjadi staf ahli menteri, Yurianto didapuk sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.

Presiden Joko Widodo melantik Achmad Yurianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2/2021) bersama 6 anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan dan 9 Direktur BPJS Kesehatan.

Penetapan Dewan Pengawas dan Direktur BPJS Kesehatan ini dituangkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 37 Tahun 2021.

"Tugas berat tentunya harus segera kami jalankan karena BPJS Kesehatan ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk membangun sistem Kesehatan membangun kesehatan secara nasional," kata Yurianto usai pelantikan saat itu.

Baca Juga: Waspada! Lebih Mematikan dari Covid-19, Peramal Kondang Dunia Ini Sebut Tahun 2022 Bakal Muncul Pandemi yang Lebih Mematikan dari Corona

(*)