Find Us On Social Media :

'Witing Tresna Jalaran Saka Kulina', Soeharto Bongkar Kisah Perjodohannya dengan Ibu Tin yang Jarang Diketahui Orang: Tidak Didahului Cinta-cintaan Seperti Anak Muda Sekarang

Ibu Tien dan Soeharto

Keluarga bibi dan pamannya itu belum lama pindah dari Wuryantoro, Wonogiri ke Yogyakarta

"Harto," kata Bu Prawiro, yang merupakan adik Pak Karto (ayahanda Soeharto).

"Sekalipun engkau bukan anakku sendiri, aku sudah mengasuhmu sejak ayahmu mempercayakan engkau pada kami. Aku pikir, sebaiknya segera mencarikan istri untukmu."

O.G. Roeder menulis dalam bukunya 'Soeharto--Dari Pradjurit Sampai Presiden', mengisahkan bahwa Soeharto sempat menolak secara halus tawaran bibinya.

Dia beralasan masih ingin berkonsentrasi di dunia militer. Tapi setelah dibujuk terus menerus, akhirnya Soeharto menurut juga.

Soeharto bertanya, siapa kiranya yang akan dijodohkan dengan dirinya.

Bu Prawiro tersenyum. Dia berkata pelan bahwa Soeharto sebenarnya sudah kenal dengan gadis tersebut.

“Masih ingatkah kamu dengan Siti Hartinah,” kata Bu Prawiro seperti dikisahkan di buku 'Falsafah Cinta Sejati Ibu Tien dan Pak Harto'.

 Baca Juga: Pilot Berpangkat Mayor Sampai Ditampar Para Pengawal, Tusuk Konde Ibu Tien Punya Ritual Khusus Hanya untuk Mengambilnya, Disebut Simpan Kesaktian di Balik Kewibawaan Soeharto

Soeharto mana mungkin lupa dengan adik kelas manis yang suka mengolok-olok sepupunya sebagai adik ipar.

Tapi, mendadak nyali Soeharto menciut.

Hartinah berasal dari keluarga ningrat. Putri RM Soemoharjomo dan Raden Ayu Hatmati Hatmohoedojo, wedana dari Kraton Mangkunegaran, Surakarta.