Find Us On Social Media :

Siap Temui Jokowi, Panglima KKB Papua Tegas Minta Sang Presiden Siapkan Deretan Syarat Ini, Buka Jalan Damai?

KKB Papua

GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua tampaknya mulai membuka pintu.

Pasalnya, melansir tribunkaltim.co, KKB Papua dikabarkan ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo / Jokowi.

Hal itu diungkapkan oleh Panglima KKB Papua, Damianus Magayogi dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial.

Pihaknya ingin bertemu dengan Presiden Jokowi membahas berbagai macam permasalahan yang ada di Tanah Papua.

Dilansir dari tribunpalu.com, Panglima KKB Papua Damianus Magayogi dalam sebuah video menyatakan kesiapannya bertemu Jokowi.

Dari video itu terungkap bahwa ada pesan dari orang nomor satu di Indonesia, yakni menyelesaikan masalah di Papua dengan cara dialog.

Hanya dengan dialog, semua persoalan di Papua bisa diselesaikan tanpa harus mengorbankan jiwa dan raga.

Masih dari video yang viral itu diketahui bahwa apa yang disampaikan Presiden Jokowi itu, mendapat respon yang baik dari Damianus Magayogi.

Hanya saja, pria bertubuh tegap itu memberikan beberapa catatan penting kepada Presiden Jokowi bila hendak menggelar dialog.

Baca Juga: Hujan Mortir di 8 Desa Papua? BIN Dituding CAR Jatuhkan 2.500 Amunisi dari Serbia untuk Tumpas KKB, Begini Tanggapan DPR dan Militer Indonesia

Melalui catatan penting itu, Damianus Magayoni mengungkapkan bahwa dialog tersebut bukan atas dasar keinginan untuk berbaik-baikan dengan Indonesia.

Dialog itu senantiasa berpijak pada arah perjuangan Papua selama ini, yaitu lepas dari Indonesia yang disebutnya sebagai penjajah.

Jika dialog hanya dilakukan demi kepentingan poros Jakarta-Papua, maka sebaiknya perang dilanjutkan dan dialog diabaikan.

Akan tetapi, kata Magayogi, apabila dialog itu demi mewujudkan target perjuangan Papua, maka itu diterima dengan hati gembira.

Syarat lainnya, tandas Damianus Magayogi, adalah yang memfasilitasi dialog tersebut bukan Indonesia atau Papua tetapi PBB.

Peran PBB sangat penting, karena hanya PBB yang menentukan sah tidaknya perjuangan TPNPB-OPM selama ini.

Selain PBB, tandas Damianus Magayogi, harus diundang pula negara lain sebagai saksi atas dialog tersebut.

Lantas, apakah Presiden Jokowi menyetujui semua syarat yang dipatok panglima tertinggi TPNPB-OPM?

Apakah Damianus Magayogi juga setuju usulan Presiden Jokowi jika menawarkan cara lain dalam menyelesaikan masalah Papua?

Baca Juga: Busung Dada Usai Tembak Mati Anak Kepala Suku yang Paling Disegani, Anggota KKB Papua Kalenak Murib Bersumpah Lakukan Ini ke ASN Kabupaten Puncak: Termasuk Bupati!

Sebagai sosok yang dikenal sangat dekat dengan rakyat, Presiden Jokowi tentu lebih memikirkan nasib rakyat Papua ketimbang hal yang lain.

Apalagi pendekatan pembangunan daerah itu, juga sedang dilakukan Presiden Jokowi walau mendapatkan perlawanan dari kalangan tertentu di Papua.

Akan tetapi apakah TPNPB-OPB juga searah dengan konsep pembangunan yang dilakukan pemerintah saat ini?

Jikalau yang dipikirkan hanyalah Papua merdeka, maka apa pun tawaran pembangunan yang disuguhkan, sulit rasanya diapresiasi oleh Papua.

Apalagi selama ini, TPNPB-OPM terus memprovokasi masyarakat dengan janji-janji muluk bila Papua sudah merdeka.

Bahkan kepada rakyat Papua, TPNPB-OPM juga menuding para pihak yang disebutnya telah merebut hak kemerdekaan rakyat Papua.

Tudingan itu dialamatkan juga kepada Amerika Serikat yang disebutnya telah bersekongkol dengan Indonesia sehingga kemerdekaan Papua tak terwujud sampai sekarang.

Persekongkoloan kedua negara itu, katanya, lebih pada hal tambang emas yang dikelola Freeport selama ini.

Bahkan disebutkan pula, bahwa golden agreement yang pernah ditandatangani bersama antara Indonesia-Amerika Serikat, menjadikan Papua melarat sampai sekarang.

Baca Juga: Rambut Sengaja Dikucir dan Pakai Kacamata untuk Kecoh Aparat, Pembunuh Bayaran KKB Papua Berhasil Ditangkap, Begini Kronologinya

Sebab, melalui Golden Agrement tersebut, penambangan emas oleh Freeport, senantiasa berlangsung sampai hari ini.

Sementara blakc campign lain yang disebarkan TPNPB-OPM dengan maksud menyerang Indonesia, adalah Perintah Trikora dari Presiden Soekarno puluhan tahun yang lalu.

Salah satu item yang digelorakan TPNPB-OPM melalui video yang viral di media sosial, adalah perintah Presiden Soekarno yang termuat dalam Trikora.

Perintah itu, adalah gagalkan negara boneka buatan Belanda di Papua. Kibarkan bendera merah putih dan bersiap-siap untuk mobilisasi guna mengambil alih kekuasaan.

Dari video yang viral itu TPNPB-OPM juga menuding Indonesia yang disebutnya sebagai negara kolonial atas Papua.

Karena itu, TPNPN-OPM melarang seluruh rakyat Papua mengikuti semua kegiatan politik yang dilakukan pemerintah Indonesia.

"Yang kami perjuangkan saat ini adalah Papua merdeka. Bukan untuk mendapatkan daerah otonomi khusus yang dihadiahkan Indonesia," kata Panglima KKB, Egianus Kogeya dalam video viral yang lainnya.

Meski TPNPB-OPM terus mencerca indonesia dengan berbagai tudingan, namun sampai saat ini Indonesia tak henti-hentinya membangun Papua dengan berbagai program.

Hanya saja, semua niat baik pemerintah Indonesia atas Papua, umumnya tak diterima baik oleh TPNPB-OPM.

Baca Juga: Dikira Tidur Nyenyak, Anggota KKB Papua Ternyata Sudah Dijemput Malaikat Maut, Kelompok Separatis Tewas Mengenaskan dengan Luka Sayatan di Leher, Ini yang Terjadi

TPNPB-OPM takut, karena jika pembangunan yang dirancang pemerintah Indonesia itu tak digagalkan, maka seluruh rakyat Papua dikhawatirkan senang dengan Indonesia.

Padahal yang ditargetkan TPNPB-OPM, adalah Papua merdeka supaya mereka secara leluasa mengatur diri sendiri.

Akankah akal bulus TPNPB-OPM itu dituruti Presiden Jokowi? Akankah seluruh rakyat Indonesia merestui Papua lepas dari NKRI?

Terlepas dari apa pun jawaban itu, alangkah baiknya bila pemerintah terus mencari cara untuk menyudahi konflik di Papua.

Bila konflik bisa diakhiri, maka Papua pasti akan semakin maju sebagaimana kemajuan yang dicapai daerah lain di Indonesia.(*)