Gridhot.ID - Ribuan mortir dikabarkan dijatuhkan dari udara ke sejumlah desa di Papua yang dikuasai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
MelansirKompas.com (4/6/2022),kelompok pemantau senjata yang berbasis di London, Conflict Armament Research (CAR) menuding Badan Intelijen Negara (BIN) telah membeli sebanyak 2.500 mortir dari Serbia pada tahun lalu.
Menurut laporan dari CAR yang diberikan pada Reuters, beberapa mortir digunakan dalam serangan di 8 desa di Papua.
Dikatakan kepada Reuters, mortir-mortir itu dimodifikasi dan dijatuhkan dari udara ketimbang dari tabungnya.
Dugaan pengadaan mortir oleh BIN, menurut tiga anggota CAR, juga tidak diungkapkan kepada komite pengawasan DPR yang menyetujui anggarannya.
CAR mengatakan mortir diproduksi pembuat senjata milik negara Serbia di Krusik dan kemudian dimodifikasi untuk dijatuhkan dari udara, bukannya ditembakkan dari tabung mortir.
Dikatakan senjata yang dikirim ke BIN juga termasuk 3.000 inisiator elektronik dan tiga perangkat pengatur waktu yang biasanya digunakan untuk meledakkan bahan peledak.
Laporan Reuters menyebut, peluru mortir 81mm digunakan dalam serangan pada bulan Oktober lalu di desa-desa di Papua, yang dilaporkan dikuasai separatis bersenjata (KKB).
Reuters tidak dapat secara independen mengonfirmasi aspek-aspek tertentu dari laporan CAR, termasuk apakah BIN telah menerima kiriman tersebut.
Reuters juga tidak dapat menentukan siapa yang mengizinkan pembelian amunisi atau siapa yang menggunakannya di Papua.