Find Us On Social Media :

Pantang Menyerah Sampai Titik Darah Penghabisan, Ukraina Akan Lawan Rusia Pakai Cangkul Jika Tak Kunjung Dapat Kiriman Senjata, Begini Kata Menteri Luar Negeri

Ilustrasi tentara Ukraina

Pada saat yang sama, Scholz mencatat bahwa Ukraina akan diprioritaskan dalam antrian pasokan senjata.

"Anda tahu sudah ada daftar panjang pelanggan yang menunggu untuk mendapatkannya dalam dua tahun dan tiga tahun," katanya, yang berarti bahwa protokol pengiriman harus diubah agar Ukraina menerimanya lebih cepat.

"Mereka sedang bekerja sekarang untuk mewujudkannya," tambahnya.

Senjata berat akan dikirim ke Kyiv setelah anggota layanan Angkatan Bersenjata Ukraina menjalani pelatihan.

Kanselir mencatat bahwa pengiriman akan mencakup sistem anti-rudal dan MLRS.

"Kami akan mengirimkan sistem anti-balistik yang mampu menyelamatkan Odesa atau Kyiv. Kami juga memutuskan bersama dengan Inggris dan Amerika Serikat bahwa kami akan mengirimkan beberapa peluncur roket," katanya.

Seperti diberitakan, Olaf Scholz bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Italia Mario Draghi, dan Presiden Rumania Klaus Iohannis, melakukan kunjungan ke Ukraina pada 16 Juni.

Baca Juga: Dirancang untuk Hancurkan Bom hingga Pesawat Tempur, Sistem Rudal IRIS-T SLM Bakal Jadi Andalan Ukraina Menantang Rusia, Tinggal Tunggu Jerman Memasoknya

Mereka dan pimpinan Ukraina membahas langkah-langkah untuk memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina, ketahanan pangan global, serta integrasi Eropa, dan sanksi terhadap Rusia. (*)