Find Us On Social Media :

Ngadu di Hadapan Parlemen Inggris, Pentolan KKB Papua Ini Tuding Indonesia Jatuhkan Bom ke Papua Barat Pakai Amunisi Eropa hingga Akui 100 Ribu Warga Jadi Korban: Diam-diam Membom Kami

Benny Wenda pemimpin ULWMP yang justru ditolak-tolak dan tidak diakui oleh Papua dan OPM sendiri

GridHot.ID - Pemimpin KKB Papua Benny Wenda lagi-lagi menyampaikan aduan kepada dunia internasional.

Melansir Pos-kupang.com, pentolan KKB Papua Benny Wenda menuding Indonesia mengubah senjata yang dibeli dari Serbia untuk membantai warga Papua Barat.

Presiden Sementara Gerakan Pembebasan Papua Barat atau Interim President United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) juga mengatakan bahwa Indonesia secara diam-diam membom Papua Barat dengan amunisi yang dibeli dari Eropa.

Benny Wenda menyampaikan hal itu di Parlemen Inggris pada Rabu 14 Juni 2022. Benny Wenda hadir bersama International Parliamentarians for West Papua (IPWP), dilansir dari ulmwp.org.

Sementara itu, dilansir dari tribunpalu.com, para petinggi IPWP yang hadir, di antaranya Ketua IPWP Alex Sobel, Pernando Barrena (MEP dari Negara Basque), Jen Robinson (Pengacara HAM dan pendiri International Lawyers for West Papua) dan Carles Puigdemont (MEP dan mantan Presiden Pemerintah Catalonia).

"Selama bertahun-tahun kami telah berteriak dan berteriak bahwa Indonesia telah membom kami. Kami telah menunjukkan kepada dunia bom yang mereka jatuhkan pada kami, tetapi kami telah diabaikan," kata Benny Wenda dengan lantang.

"Sekarang kami memiliki bukti bahwa Indonesia diam-diam membom Papua Barat dengan amunisi yang mereka beli di Eropa," tambahnya.

Mengutip laporan dari Conflict Armament Research, Benny Wenda mengatakan bahwa Indonesia mengubah senjata yang dibeli dari Serbia yang dimaksudkan untuk penggunaan sipil.

Menurut Benny Wenda, Indonesia memberi tahu dunia bahwa mereka melindungi hak asasi manusia di Papua Barat, tetapi ini bohong.

Baca Juga: Bawa Tombak dan Senjata Api Datangi Markas TNI-Polri, 2 Anggota KKB Papua Ini Ungkap Tujuan Sebenarnya, Sempatkan Diri Tulis Surat Cinta untuk Aparat

Karena pendudukan militer Indonesia, orang Papua Barat telah menjadi pengungsi di negara mereka sendiri. Ini terjadi di Papua Barat, di Nduga, di Intan Jaya, di Maybrat dan di Oksibil.

Rumah mereka telah ditempati, gereja mereka dibakar, anak-anak mereka tidak bisa sekolah karena militer menempati gedung sekolah mereka.