Find Us On Social Media :

Ngadu di Hadapan Parlemen Inggris, Pentolan KKB Papua Ini Tuding Indonesia Jatuhkan Bom ke Papua Barat Pakai Amunisi Eropa hingga Akui 100 Ribu Warga Jadi Korban: Diam-diam Membom Kami

Benny Wenda pemimpin ULWMP yang justru ditolak-tolak dan tidak diakui oleh Papua dan OPM sendiri

"Semua orang ketakutan: beberapa orang telah melarikan diri ke semak-semak, yang lain telah melintasi perbatasan ke Papua Nugini. 100.000 warga sipil Papua Barat telah mengungsi akibat operasi militer Indonesia dalam tiga tahun terakhir saja," ujar Benny Wenda.

Indonesia memberi tahu dunia bahwa mereka sedang mengembangkan Papua Barat, tetapi ini bohong.

Ini bukan pembangunan tapi kehancuran. Penghancuran gunung kami, hutan kami, budaya suku kami.

Operasi militer terus berlanjut di Intan Jaya karena Indonesia sedang membangun tambang emas di sana, Blok Wabu.

Mereka membangun jalan raya trans Papua melalui hutan hutan kita karena mereka ingin mengambil sumber daya alam kita.

Alih-alih perusakan lingkungan ini, dunia harus mendukung Visi Negara Hijau kita, yang menawarkan masa depan bagi seluruh umat manusia.

Benny Wenda menyerukan kunjungan PBB ke Papua Barat untuk selidiki pelanggaran HAM yang mengerikan.

Baca Juga: 'Kami Telah Berteriak-teriak' Pentolan KKB Benny Wenda Tuding Indonesia Diam-diam Mengebom Papua Barat, Tutut Inggris dan Uni Eropa Lakukan Hal Ini

"Indonesia harus mengizinkan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia ke Papua Barat," kata Benny Wenda.

"Pemerintah China baru-baru ini mengizinkan Komisaris Tinggi ke Xinjiang untuk menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia terhadap Uyghur. Mengapa Indonesia tidak melakukan hal yang sama?" tambah Benny Wenda.

Sebagai Presiden Sementara Pemerintahan ULMWP, Benny Wenda mengajukan empat tuntutan.

Pertama, Indonesia harus mengizinkan PBB untuk Hak Asasi Manusia ke Papua Barat.