Find Us On Social Media :

Ngadu Negaranya Masih Diserang Misil AS-4 Milik Rusia Sebelum Jokowi Tiba, Penasihat Presiden Ukraina: Mereka Selalu Berbohong!

Rudal AS-4 milik Rusia menghantam pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Ukraina.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Sebuah video yang diambil dari rekaman kamera CCTV merekam jelas rudal AS-4 milik Rusia menghantam pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Ukraina.

Pihak Rusia sebelumnya berdalih ledakan tersebut menyebar dari target militer gudang senjata di dekat lokasi.

Namun bukti yang dihimpun belum lama ini mematahkan klaim Rusia yang mengaku tak menargetkan infrastruktur sipil.

Dikutip dari Tribunwow pada 29 Juni 2022, rekaman baru tersebut telah menangkap saat sebuah pusat perbelanjaan Ukraina dihancurkan oleh rudal anti-kapal Rusia.

Kremlin sebelumnya menyangkal dan mengatakan bahwa mal tersebut secara tidak sengaja terbakar setelah pengeboman sebuah pabrik di dekatnya.

Video yang direkam pada kamera CCTV yang menghadap ke belakang mal Amstor di Kremenchuk, Ukraina tengah, menunjukkan rudal AS-4 Kitchen yang dipandu.

Rudal yang awalnya dirancang untuk menghancurkan kapal induk AS ini menghantam pusat perbelanjaan pada Senin 27 Juni 2022, sekitar pukul 16.00 waktu setempat sehari sebelum Presiden Indonesia Jokowi tiba di Kiev.

Kementerian pertahanan Rusia telah mengakui menjadi dalang di balik serangan itu, meskipun seorang politisi awalnya menyalahkan Ukraina karena membom rakyatnya sendiri.

Kremlin mengatakan hanya menyerang pabrik Kredmash di dekat mal, yang digunakan sebagai gudang senjata barat yang akan diangkut ke Donbas.

Baca Juga: Inalillahi Wainalilahi Rojiun, Ibu dan Adik Kandung Aktris Ayu Anjani Jadi Korban Tewas, Begini Kronologi Kapal Tenggelam di Labuan Bajo

Tapi Ukraina mengatakan Rusia sengaja menargetkan mal itu dalam 'serangan teroris' yang dirancang untuk menabur ketakutan di kalangan warga sipil.

Ukraina menekankan bahwa tidak ada senjata di pabrik yang memproduksi suku cadang untuk kendaraan sipil tersebut.

Mykhailo Podolyak, salah satu penasihat utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, memberikan keterangan di akun resminya.

"Propaganda Rusia selalu berbohong: Tidak ada kebetulan, (serangan itu) adalah pukulan yang disengaja untuk mengintimidasi penduduk dan menyebabkan korban massal," tulis Podolyak.

Diketahui, sedikitnya 18 orang tewas dalam serangan itu dengan 21 lainnya masih dalam pencarian.

Petugas penyelamat memperingatkan mereka tidak mungkin selamat dari kobaran api yang memusnahkan mal dan menyebabkan atap runtuh.

Di sisi lain, mengidentifikasi korban akan menjadi pekerjaan yang sulit karena beberapa mayat terbakar tak bisa dikenali.

Ukraina sempat menuding pasukan militer Rusia bertanggung jawab atas serangan yang mengenai pusat perbelanjaan di Kota Kremenchuk, Kyiv/Kiev, pada Senin 28 Juni 2022.

Serangan ini diketahui menewaskan 16 orang yang terbunuh seusai misil Rusia meledakkan pusat perbelanjaan tersebut.

Baca Juga: 'Jiwa yang Indah Aku Merindukanmu', Terungkap Kekhawatiran Naysilla Mirdad pada Marshanda yang Sempat Hilang di Los Angeles, Anak Lydia Kandou Tulis Pesan Ini

Klarifikasi ini disampaikan oleh representatif Rusia untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Dmitry Polyansky, pada Selasa 28 Juni 2022.

Polyansky menjelaskan, pada hari kejadian Rusia tengah menyerang sebuah hanggar di Kremenchuk yang berisi senjata dan amunisi buatan negara-negara barat.

Polyansky menegaskan serangan pada saat itu menggunakan senjata berakurasi tinggi dan tidak mengenai pusat perbelanjaan di Kremenchuk.

"Senjata dan amunisi tersebut disimpan di gudang untuk nantinya dikirim ke pasukan Ukraina di Donbass," ujar Polyansky.

Polyansky mengatakan, pihak militer Rusia mencegah pasukan Ukraina menggunakan senjata buatan Eropa dan Amerika Serikat (AS) tersebut untuk menyerang kota yang dihuni para separatis pro Rusia seperti di Donetsk, Lugansk, dan kota-kota lainnya.

Dilansir dari tribunnews pada 29 Juni 2022, di media sosial beredar luas beberapa video menampilkan suasana di tempat kejadian perkara (TKP) seusai ledakan terjadi.

Dalam sebuah video tampak kebakaran besar terjadi di pusat perbelanjaan tersebut.

Mobil pemadam kebakaran terekam sudah berada di dekat TKP.

Sejumlah warga sipil tampak berlarian di sekitar TKP.

Baca Juga: Peserta Wajib Tahu! Kelas di BPJS Kesehatan akan Dihapus Per Juli 2022, Begini Skema Iuran yang Berlaku Sekarang

Kemudian di video lainnya tampak warga sipil bersama aparat berwenang saling bekerja sama membantu warga yang terkena serangan.

Terdapat juga suara seorang pria terekam di video berteriak "Apakah ada orang yang masih hidup? Adakah orang yang masih hidup di sini?" ucap pria tersebut.

Selain belasan orang yang tewas, disebut ada lebih dari 50 orang mengalami luka-luka akibat insiden ini.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin atas serangan sadis yang terjadi di Kremenchuk.

Para pimpinan negara-negara anggota G7 sepakat menuntut Putin untuk bertanggung jawab atas insiden ini.

Menanggapi insiden ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merasa percuma mengharapkan kemanusiaan dari Rusia.

Zelensky menegaskan bahwa pusat perbelanjaan tersebut sama sekali tidak mengancam keberadaan pasukan militer Rusia dan tidak memiliki nilai strategis.

 

 (*)