Find Us On Social Media :

Pernah Ngobrol dengan Vladimir Putin, Ini Sosok Gamal Albinsaid, Dokter yang Digadang-gadang Jadi Jagoan PKS di Pilgub DKI Jakarta 2024

Gamal Albinsaid berdiskusi dengan Vladimir Putin

Gamal mendapat kesempatan itu tatkala keduanya bertemu di acara Opening Ceremony 19th World Festival of Youth and Students di Sochi, Rusia pada 15 Oktober 2017.

Tidak sembarang orang dapat berbincang atau berdiskusi dengan Putin, tetapi, Gamala Albinsaid melakukannya.

Gamal mendapat kesempatan itu tatkala keduanya bertemu di acara Opening Ceremony 19th World Festival of Youth and Students di Sochi, Rusia pada 15 Oktober 2017.

Baca Juga: Sebut Banyak Korban Usaha Bisnis Skincare Wirda Mansur, Sosok Ini Bongkar Bukti Dugaan Penipuan yang Dilakukan Anak Yusuf Mansur: Aku Cuma Minta Kejelasan

Tentu, kesempatan langka selama satu jam itu tak disia-siakan Gamal yang mensosialikasikan program klinik asuransi sampah di kota kelahirannya itu, pada Presiden Rusia.

Putin sendiri tampak antusias mendengar penjelasan dari Gamal.

Menurut Gamal, Putin adalah pendengar yang baik dimana ia juga menasihatkan beberapa hal pada dirinya.

Satu poin yang dianggap penting oleh Gamal adalah Putin yang mengatakan sektor kesehatan harus membangun keseimbangan, antara ekonomi dan kemanusiaan sehingga memberikan harmoni dalam layanan kesehatan di masyarakat.

Tidak hanya bertemu dengan tokoh-tokoh penting dunia, sederet prestasi pun telah ditorehkan oleh gamal.

Salah satunya adalah menjadi 1 dari 50 inovator di bidang sosial paling berpengaruh di dunia.

DR. Gamal bahkan telah menjadi pembicara di 17 negara.

Gamal pun memberikan pesan kepada pemuda Indonesia untuk berinovasi di bidang apapun.

"Masa muda ini ibarat matahari pukul 12 siang, paling panas, dan paling membara," ungkapnya dalam acara Sapa Indonesia, Kompas TV.

Baca Juga: Tutupi Kebohongan Mayang, Doddy Sudrajat Bocorkan Sosok Pemberi Beasiswa, Netizen Cocokologi Seret Nama Profesor yang Jadi Pengurus Yayasan Universitas Moestopo, Siapa?

"Jangan biarkan masa muda ini berlalu begitu saja, tanpa manfaat, pencapaian, dan kebermanfaatan."

"Jangan biarkan orang lain meremehkan kita hanya karena kita masih muda. "

"Fokus pada kebaikan yang kita lakukan, mungkin itu kecil dan sederhana, tapi dengan keikhlasan, kerja keras dan gotong royong, Tuhan itu berwenang sepenuhnya membesarkan kebaikan kita."

"Terakhir, kita harus mampu berpikir bahwa kehadiran kita dapat menyelesaikan masalah-masalah di masyarakat," pungkasnya.(*)