Find Us On Social Media :

Ulang Tahun Sukoharjo Batal Undang Denny Caknan, Bayaran Sang Pedangdut Kian Melejit Meski Habis Dihantam Pandemi, Segini Bayaran yang Diminta Sampai Pemkab Pilih Cari Artis Lain

Denny Caknan

Denny Caknan membuktikan bahwa sebuah karya bisa dikenal dengan luas tanpa membutuhkan biaya promosi besar.

Menurut pelantun "Kartonyono Medot Janji" ini, lagu yang telah ditonton sebanyak ratusan juta kali di YouTube tersebut tak seberapa untuk biaya produksinya.

"Video itu tadinya aku bayar anak SMA yang lagi belajar aku bayar Rp 500.000, terus modelnya aku bayar Rp 150.000. Modal aku buat (lagu) Kartonyono total Rp 650.000," ucap Denny Caknan dalam vlog di channel YouTube Dunia MANJI, milik Anji, yang tayang tahun 2020 silam.

Kini, setelah lagu itu ditonton ratusan juta kali, Denny mengaku mendapatkan profit berkali-kali lipat dari hasil monetisasi iklan di YouTube yang tayang di video klip lagunya.

"Ya Rp 1 miliar lebih dikit (profit)," ujar Denny.

Karena itu, kata Denny, bagi para penggiat musik lain untuk tak sungkan merilis karya hanya karena tak memiliki biaya promosi.

"Kalau lo punya lagu bagus entah berapapun influencer yang kalian suruh sebarin lagu kalau memang lagu itu bagus, ya, bagus. Kalau enggak, ya, enggak," kata Denny.

Baca Juga: Ngaku-ngaku Intel Polsek Sawangan, 2 Pria Ini Tertangkap Kamera Lakukan Hal Tak Terduga ke Plat Nomor Motor Warga, Netizen: Modus Baru!

"(lagu) Kartonyono sekalipun saya enggak pernah promosi, saya upload video di YouTube kok (dapat) 2 juta viewer. Saya buat video clip dan hasilnya wow sampai ratusan juta," ucap Denny.

Sebelum menapaki campursari dan Pop Jawa, Denny lebih dulu menjajal musik pop.

Keputusannya untuk berpindah genre bisa dibilang keputusan tepat.

Lagu Kartonyono Medot Janji terinspirasi dari keberadaan Tugu Kartonyono baru di Ngawi yang rampung dibangun kala itu.

Selain "Kartonyono Medot Janji", beberapa lagu milik Denny Caknan adalah "Sugeng Dalu", "Sampek Tuwek", "Tanpo Tresnamu", dan "Titipane Gusti".

Ada pula, singel "Tlah Berbeda", "Kampung Halaman", serta "Tepian Nyaman".

(*)